Berbanding terbalik, kondisi sebaliknya justru terjadi di Jawa Timur. Meskipun pertumbuhan jumlah pencari properti di daerah ini sangat baik, tren supply and demand di Jawa Timur masih belum seimbang.
Rekam data Tim Analis 99 Group mencatat demand yang hanya berada di angka 7.7 persen dengan suplai sebesar 16.2 persen.
Selain peningkatan minat pembelian, survei konsumen yang diadakan oleh 99 Group menunjukkan adanya perubahan profil pencari properti. Sebanyak 34.5 persen pencari properti untuk tujuan investasi menjadi kelompok paling dominan dari survei tersebut.
Sementara kelompok pencari properti yang hanya aktif melihat kondisi pasar berada di urutan kedua dengan persentase sebesar 27 persen. Fenomena ini membuktikan bahwa masyarakat mulai menyadari potensi yang dimiliki oleh investasi di bidang properti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: