Lansia Rentan Alami Kematian Akibat Covid-19, Kemenkes Minta Masyarakat Dukung Vaksinasi Lansia
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan masyarakat bahwa vaksinasi untuk golongan lansia penting untuk dilakukan. Pasalnya, mortalitas lansia merupakan yang paling tinggi jika dibandingkan kelompok usia lainnya.
Ia menjelaskan, kelompok usia 55-64 tahun mortalitasnya mencapai 30,7%, sementara usia di atas 65 tahun angkanya mencapai 32%. Nadia juga mengungkapkan 50% kasus kematian Covid-19 di Indonesia berasal dari golongan lansia.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Wanita Hamil dan Ibu Menyusui Bisa Divaksin
"Padahal, kalau dilihat dari jumlah keseluruhan kasus Covid-19, kasus untuk lansia hanyalah 12%. Ini yang menjadikan penting bagi para lansia untuk divaksin," kata Nadia dalam diskusi virtual yang digelar KPCPEN, Jumat (13/8/2021).
Menurut Nadia, kelompok lansia memiliki risiko meninggal hampir 20 kali lipat dibanding kelompok usia 19-30 tahun. Hal ini disebabkan kondisi kesehatan lansia yang makin renta serta penyakit bawaan atau komorbid yang umumnya diderita lansia.
"Jika mendapatkan satu komorbid saja, meningkatkan angka kematian hingga 6,5 kali lipat. Maka dengan memiliki tiga komorbid, angka kematian bisa mencapai 30 kali lipat," tukasnya.
Akan tetapi, masih banyak lansia yang menolak melakukan vaksinasi. Sebagian dari mereka menolak vaksinasi karena takut serta ragu menerima vaksin.
Oleh karena itu, Nadia meminta masyarakat untuk bantu mendorong pemberian vaksin kepada golongan lansia. Hal itu bisa dilakukan salah satunya dengan memahami perilaku psikis para lansia. Misalnya, lansia umumnya lebih menyukai tempat vaksin dekat rumah dan didampingi oleh pihak keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: