Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap Djiwa! Kominfo Kasih Lampu Hijau ke XL Axiata Buat Garap Jaringan 5G

Mantap Djiwa! Kominfo Kasih Lampu Hijau ke XL Axiata Buat Garap Jaringan 5G Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) menyatakan PT XL Axiata Tbk (EXCL) lulus Uji Laik Operasi (ULO) untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia. Hal itu termaktub dalam Surat Keterangan Laik Operasional (SKLO) yang diterima XL Axiata pada Kamis, 12 Agustus 2021. 

Menkominfo, Johnny G Plate, menyampaikan bahwa berdasarkan SKLO layanan 5G pada 6 Agustus 2021, patut disambut positif. Ia pun berharap bahwa komersialisasi jaringan 5G untuk ke depannya terus terjaga dan berkembang dengan baik di Indonesia. Baca Juga: Perkara Gugatan Bosowa Kelar, Nasib Hubungannya dengan OJK dan KB Bukopin Apa Kabar?

"Kini layanan komersial 5G didukung oleh tiga operator telekomunikasi nasional dan ke depannya, kita tentu harus menjaga agar komersialisasi 5G dapat berkembang dengan baik di Indonesia," pungkasnya dilansir pada Jumat, 13 Agustus 2021. Baca Juga: Sahamnya Pernah Jadi Gacoan Raffi Ahmad, Nasib Bisnis MCAS Berubah dari Tekor Jadi Untung!

Menkominfo menambahkan, penerbitan SKLO Layanan Jaringan 5G XL Axiata dilaksanakan sesuai amanat Pasal 4 Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi. Melalui penerbitan SKLO Layanan 5G tersebut, layanan jaringan serta seluruh sarana dan prasarana 5G yang telah selesai dibangun oleh XL Axiata secara teknis dinyatakan siap beroperasi. Layanan jaringan 5G ini akan dilakukan pada pita frekuensi 1800 MHz atau 1,8 GHz, dengan lebar pita 20 MHz dalam rentang 1807,5 MHz sd 1827,5 MHz.

Menurut Menkominfo keberadaaan operator seluler ketiga yang menyediakan layanan jaringan 5G menunjukan bahwa industri penyediaan layanan jaringan 5G dapat berkembang secara komersial dengan baik di Indonesia. Capaian baik tersebut tentu tidak lepas dari fasilitasi kebijakan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang meliputi kebijakan, antara lain, (1) infrastructure sharing aktif dan pasif; (2) spectrum sharing; serta (3) pengaturan koeksistensi layanan Over The Top (OTT) dengan layanan multimedia konvensional.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menyampaikan bahwa XL Axiata mendukung pemerintah dalam melakukan percepatan implementasi teknologi 5G di Indonesia, selaras dengan spirit untuk terus berinovasi dan selalu adaptif terhadap setiap perkembangan teknologi telekomunikasi secara global.

"Untuk itu, setelah sejak jauh-jauh hari kami melakukan berbagai persiapan menuju digelarnya jaringan 5G, maka sekitar akhir Juli 2021 lalu, kami mengajukan permohonan ULO 5G kepada Kementerian Kominfo. Proses ULO 5G telah berjalan sesuai dengan jadwal yang kami rencanakan, selama tiga hari, 3--5 Agustus 2021 dan berlokasi di Kota Depok, tepatnya di sebagian area Jalan Margonda Raya.

Dian menambahkan, setelah lolos ULO 5G, XL Axiata telah siap untuk menggelar jaringan dan layanan 5G di Indonesia, termasuk secara bertahap akan memperluas cakupan wilayah layanannya. Untuk tahap awal, jaringan 5G XL Axiata tersedia di empat kota yakni Jakarta,

Bandung, Yogyakarta dan Surabaya, dengan cakupan area yang masih terbatas mulai pertengahan Agustus 2021. Selain itu, XL Axiata juga akan mempercepat penyiapan ekosistem yang diperlukan, termasuk penyediaan infrastruktur yang memadai antara lain melalui fiberisasi jaringan di semua wilayah operasi, berkolaborasi dengan penyedia perangkat dalam penyediaan perangkat smartphone 5G agar mudah didapatkan pelanggan dan masyarakat, penyediaan dari sisi sumber daya manusia, hingga edukasi untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat teknologi 5G guna mendukung kehidupan sehari-hari.

Pada proses ULO 5G, skenario uji coba yang dilakukan antara lain verifikasi perangkat, teleponi dasar (call/sms) dan akses internet, bandwidth dan load test, monitoring jaringan, dan ketersediaan pusat informasi. Parameter pengujian yang digunakan pada saat ULO 5G antara lain ketersediaan pusat informasi, kualitas jaringan 5G, persentase drop call/blocked call, persentase CSSR (call setup success rate), serta throughput DL (downlink) dan UL (uplink).

Dengan terbitnya SKLO, secara teknis seluruh prasarana yang telah dibangun XL Axiata untuk menggelar jaringan 5G telah siap dioperasikan. Guna menggelar layanan 5G ini, XL Axiata menerapkan teknologi dynamic spectrum sharing (DSS) pada spektrum 1.800 MHz dan 2.100 MHz. Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G, dan pada penerapaannya XL Axiata akan memastikan kenyamanan pengguna 4G dan 5G. Implementasi DSS menjadi alternatif pilihan mengingat keterbatasan frekuensi yang dimiliki XL Axiata untuk menggelar 5G.

Secara teknologi dan jaringan, XL Axiata telah melakukan berbagai persiapan untuk menggelar jaringan 5G. Dari sisi radio, menerapkan modernisasi perangkat jaringan radio untuk mempercepat adopsi 5G. Pada sisi jaringan transport, terus dilakukan perluasan jaringan tulang punggung (back bone) fiber optik dan fiberisasi yang menjangkau seluruh wilayah operasi dan layanan XL Axiata.

Pada sisi core, XL Axiata telah melakukan konvergensi jaringan dan IT dengan menerapkan teknologi network functions virtualization (NFV) dan juga memastikan kesiapan jaringan VoLTE yang memberikan layanan teleponi pada jaringan 4G sebagai bagian evolusi menuju 5G. Selain persiapan di sisi jaringan, XL axiata juga melakukan serangkaian uji coba use case 5G yang sudah dimulai sejak 2017 hingga sekarang, yaitu 5G outdoor, 5G eMBB, smart city, dan hologram, serta pengujian beberapa spektrum untuk jaringan 5G seperti milimeter wave.

Saat ini XL Axiata memiliki lebih dari 56 juta pelanggan, yang ditopang lebih dari 156 ribu BTS, termasuk lebih dari 65 ribu BTS 4G. Jaringan 4G LTE XL Axiata juga terus diperluas, dan saat ini sudah mencapai 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia. XL Axiata juga terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan, dan kualitas layanan data seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: