Yenny Mundur dari Komisaris Garuda, Erick Disebut Sengaja Tokoh Orang NU jadi Bumper BUMN Merugi
Yenny Wahid mundur dari jabatan Komisaris Independen PT Garuda Indonesia. Langkah ini pun dipuji sebagai langkah yang patut ditiru.
Terlebih Yenny bukanlah tokoh abal-abal, ia adalah cucu pendiri Nahdlatul Ulama serta anak mantan Presiden Gus Dur.
Aktivis dan komentator politik Adhie Massardi mengaku pernah menyarankan Yenny mundur sebagai bagian pemerintahan. Khususnya yang duduk sebagai komisaris BUMN, yang menurutnya tidak memberikan keuntungan tapi malah menjadi mudarat.
"Waktu itu saya sudah mengusulkan agar teman-teman NU menarik diri dari pemerintahan, karena tidak membawa keuntungan, uangnya tidak seberapa tapi mudaratnya itu besar sekali," kata Adhie dikutip dari RMOL.
Kondisi saat ini, kata dia, secara garis besar perusahaan BUMN dalam kondisi merugi. Tetapi, hanya BUMN yang memiliki pejabat dari kalangan NU yang menjadi sorotan publik.
Dia pun menengarai, Menteri BUMN Erick Thohir sengaja menarik tokoh-tokoh NU sebagai bumper kerugian BUMN. Selain Yenny, ada Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang duduk sebagai Komisaris PT Kereta Api Indonesia.
"Semua BUMN itu merugi karena dikorupsi sama tata kelola yang ngaco, kemudian Erick sebagai Menteri BUMN tidak memiliki kapasitas untuk mengurusi BUMN jadi orang-orang NU itu hanya dipakai senagai bumper," jelasnya.
"Seperti Ketua PBNU Kiai Said di PT KAI, kemudian Yenny di Garuda, yang menjadi bumper ini kan yang menjadi sorotan yang ada orang NU, padahal semua BUMN itu merugi," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: