Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 1,5 tahun lebih ini menyebabkan seluruh sektor usaha mengalami kelumpuhan secara ekonomi. Tidak terkecuali Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki peranan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski begitu, kini UMKM dituntut untuk lebih adaptif dengan kebiasaan baru agar dapat dapat bertahan dari situasi ketidakpastian ekonomi.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki mengungkapkan persentase pembiayaan UMKM berdasarkan dari total pembiayaan perbankan tergolong masih kecil yakni baru mencapai 20 persen.
Karena itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar pembiayaan transfer kredit perbankan kepada UMKM dinaikan menjadi 30 persen di tahun 2024 mendatang. Termasuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan yang semula Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, dengan diiringi meningkatkan pembiayaan UMKM menjadi Rp 20 miliar melalui KUR Khusus. Hal tersebut dilakukan guna untuk merangsang pertumbuhan UMKM agar naik kelas.
Baca Juga: Kejar Target Digitalisasi UMKM, Kurang dari 30 Persen Mitra PNM Tak Miliki Smartphone
“Karena selama ini struktur ekonomi kita tidak berubah dari waktu ke waktu, yang dominan usaha mikro padahal banayk usaha mikro padahal di Indonesia banyak pembiayaan usaha mikro tapi untuk modal kerja. Sedikit yang yang naik kelas, ujarnya dalam webinar yang diselenggarakan Warta Ekonomi dengan tema ,Sinergi Industri Jasa Keuangan dan Teknologi untuk Mendorong Digitalisasi UMKM dalam Rangka Ekonomi Digital,’ Jumat (13/8/2021).
Teten juga menyebut upaya digitalisasi juga dapat menjadi media percepatan perluasan akses pembiayaan UMKM. Salah satunya, penggunaan digital payment yang akan memudahkan perbankan untuk melihat riwayat peforma UMKM.
“Sehingga ke depan meski sudah mulai di mana aset bukan hal penting dalam hal pinjaman, tapi kemampuan membayar cicilan jauh lebih penting dari kesehatan usaha,” katanya.
Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT PNM, Sunar Basuki mengatakan PNM yang merupakan perusahaan pembiayaan BUMN, mendukung upaya digitalisasi untuk UMKM. Karena itu, sebanyak 98 persen pendamping lapangan yang diterjunkan merupakan kaum milenial yang terbiasa menggunakan perangkat dan aplikasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Rosmayanti