Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Covid-19, Rektor Ini Bicarakan 5 'Alarm' Bahaya

Pandemi Covid-19, Rektor Ini Bicarakan 5 'Alarm' Bahaya Kredit Foto: Instagram/Didik Junaedi Rachbini

Ketiga, Indonesia jatuh menjadi negara menengah bawah karena pertumbuhan rendah. "Jika ekonomi terus tumbuh rendah saat ini dan masa mendatang, maka Indonesia potensial masuk ke dalam jebakan kelas menengah (middle  income trap), yang tidak mampu menerobos menjadi negara berpendapatan tinggi," jelasnya.

Keempat, ketergantungan ekonomi dan politik terhadap China sangat tinggi. "Indonesia mengalami defisit sangat besar dalam neraca perdagangan dengan China. Defisit turun sedikit karena Covid dan tidak bisa impor maksimal tetapi defisit ini bersifat laten dan akan melemahkan sektor ekonomi luar negeri Indonesia. Nilai tukar rupiah akan selamanya lemah, apalagi dirundung defisit jasa, yang juga laten," kata Didik.

Kelima, Indonesia sekarang secara politik kehilangan prinsip bebas aktif. Politik laur negerinya sangat lemah, jauh dibandingkan di masa lalu, misal semasa kepemimpinan Ali Alatas.  Kemudian Didik menilai bahwa kepemimpinan Indonesia dalam masyarakat internasional terutama ASEAN sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan pada masa Ali alatas seorang diplomat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia tahun 1988-1999.

“Saya melihat bahwa kepemimpinan Indonesia di dalam masyarakat internasional terutama ASEAN saja itu jauh sekali dibandingkan dengan masa-masa Ali Alatas walaupun income waktu itu sangat rendah, belum terlalu tinggi,” ucap Didik. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: