Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban Duduki Ibu Kota, Presiden Afghanistan Lari Tinggalkan Kabul

Taliban Duduki Ibu Kota, Presiden Afghanistan Lari Tinggalkan Kabul Kredit Foto: Reuters/Mohammad Ismail
Warta Ekonomi, Kabul -

Agresi militer kelompok Taliban menguasai sepenuhnya Afghanistan berlangsung kian lekas. Pada Minggu (15/8/2021) pasukan Taliban dikabarkan telah memasuki ibu kota negara, Kabul.

President Ashraf Ghani juga dilaporkan telah meninggalkan Afghanistan. "Presiden Afghanistan terdahulu telah meninggalkan negara ini," ujar Kepala Dewan Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah, seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (15/8/2021) malam. 

Baca Juga: AS Kirim Pasukan Lindungi Bandara Kabul Afghanistan

Ashraf Ghani disebut melarikan diri di tengah upaya negosiasi peralihan kekuasaan secara damai. Ia kabur menyusul telah dikepungnya Kabul oleh pasukan Taliban dari segala arah.

Laman Al Arabiya, mengutip beberapa sumber, melaporkan, tentara Afghanistan dan Taliban terlibat konfrontasi di wilayah Kabul selatan dan utara.  Tiga pejabat Afghanistan mengatakan, pasukan Taliban telah berada di distrik Kalakan, Qarabagh, dan Paghman. Sementara, para pekerja di ibu kota Kabul tampak panik melarikan diri dari kantor-kantor pemerintah.

Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia menyatakan, terus memantau kondisi di Afghanistan agar memastikan keselamatan WNI dan staf KBRI di negara tersebut.

"Kondisi WNI di Afghanistan terus diobservasi dan komunikasi dengan mereka masih terus berlangsung," ujar Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah kepada Republika, Minggu.

Faiza mengatakan, pihak Kemenlu telah menyiapkan rencana evakuasi WNI yang berada di Afghanistan. Kendati demikian, dia belum memberikan keterangan secara mendetail kapan dan apakah evakuasi WNI dan staf Kedutaan akan secepatnya terlaksana.

"Rencana kontijensi disiapkan semua perwakilan RI di luar negeri berdasarkan peraturan untuk mengantisipasi perkembangan politik yang dramatis atau suatu bencana," ujarnya.

Menurut Faiza, sejauh ini, ada enam WNI di negara tersebut. Sementara, staf KBRI di Kabul berjumlah 18 orang, termasuk Duta Besar RI untuk Kabul Arif Rahman. Dubes RI belum memberikan respons terkini terkait kondisi Kabul dan Afghanistan maupun keadaan WNI ketika diminta komentar Republika.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: