Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Interpretasi Taliban Tentang Hukum Syariah bagi Afghanistan? Terang! Pakar Bongkar Semua...

Apa Interpretasi Taliban Tentang Hukum Syariah bagi Afghanistan? Terang! Pakar Bongkar Semua... Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlanichenko

Mujahid mengatakan perempuan akan diizinkan untuk terus bekerja dan menerima pendidikan – sebuah kebijakan yang akan menjadi kebalikan dari ketika perempuan sebagian besar dilarang menerima pendidikan atau memasuki dunia kerja.

"Orang-orang kami menerima wanita kami adalah Muslim, mereka menerima aturan Islam. Jika mereka terus hidup sesuai dengan Syariah, kami akan bahagia, mereka akan bahagia," tambah juru bicara itu.

Tetapi Rubin, yang menghabiskan waktu bersama Taliban sebelum 9/11, berpendapat bahwa kelompok pemberontak itu sebelumnya mengklaim bahwa perempuan diberikan hak bekerja dengan mengizinkan mereka memiliki pilihan karir "terbatas" di sektor-sektor tertentu, seperti ginekologi.

“Mereka pada akhirnya tidak memenuhi apa yang dibayangkan orang Amerika ketika mereka mengatakan bahwa perempuan akan diizinkan untuk mengenyam pendidikan,” kata Rubin, yang merupakan mantan instruktur studi agama dan teroris untuk unit-unit di Angkatan Laut AS, termasuk tim SEAL.

Rubin juga mengatakan bahwa dia "tidak terlalu berharap" dalam hal wajah perempuan di Afghanistan di masa depan.

Bagaimana dengan penerjemah Afganistan yang tersisa?

Hingga tahun 2001, Taliban dikenal karena penggunaan hukuman mati yang ekstrim, yang menurut mereka diatur oleh hukum Islam.

Kejahatan kecil seperti pencurian secara tradisional dihukum dengan pemotongan tangan, sementara mereka yang ditemukan melakukan perzinahan dirajam sampai mati.

Masih belum jelas apakah Taliban akan melanjutkan penggunaan hukuman publik yang ekstrem, tetapi kelompok itu mengklaim bahwa mantan pasukan keamanan AS dan penerjemah yang terjebak di Afghanistan tidak perlu khawatir.

Mujahid mengatakan amnesti akan diberikan bagi mereka yang memiliki hubungan dengan AS dan negara-negara Barat lainnya.

"Tidak ada yang akan pergi ke rumah mereka untuk bertanya mengapa mereka membantu," katanya kepada wartawan.

Tapi Rubin mengatakan dia tidak percaya posisi ini asli.

"Kami sudah melihat bahwa mereka menggunakan pernyataan publik ini dalam konferensi pers ini, bukan penjelasan yang tulus seperti apa yang akan mereka lakukan, dan lebih sebagai taktik perang asimetris untuk mengalihkan perhatian kami saat mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan, " bantahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: