Wajah Taliban yang Berbeda: Minta Dunia Percaya dengan Tindakannya
Diplomat top Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan bahwa Rusia "tidak terburu-buru" untuk mengakui pemerintah baru Taliban dan menyerukan dialog inklusif dari semua kekuatan politik di negara itu.
“Kami tidak terburu-buru untuk mengakui [pemerintah Taliban], sama seperti semua negara lain.
"Kemarin saya berbicara dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan posisi kami bertemu," kata Sergey.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan Uni Eropa tidak mengakui Taliban, tetapi harus berbicara dengan mereka.
"Saya belum mengatakan bahwa kami akan mengakui Taliban," katanya dalam sebuah konferensi pers.
"Kita harus berbicara dengan mereka untuk segala hal, termasuk untuk melindungi perempuan dan anak perempuan. Dan bahkan untuk itu, kita harus berhubungan dengan mereka."
AS membantu warga yang melarikan diri ke bandara Kabul
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya memiliki kesepakatan dengan Taliban untuk memungkinkan perjalanan yang aman ke bandara Kabul bagi para pengungsi yang melarikan diri dari ibu kota Afghanistan itu.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan sejumlah besar orang secara aman telah mencapai bandara untuk naik ke pesawat untuk diterbangkan ke luar Afghanistan.
Jalur komunikasi antara AS dan kepemimpinan kepemimpinan Taliban masih terbuka, dan Jake mengatakan Amerika Serikat "berniat untuk tetap berada dalam komitmen itu".
Amerika Serikat telah mengevakuasi antara 700 dan 800 orang sejak mengambil kendali keamanan Bandara Internasional Hamid Karzai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: