Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menyoroti anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk sektor kesehatan 2022 yang menurun jauh dibandingkan 2021.
"Kalau kita bandingkan dengan pagu APBN pada 2020 dan 2021, dibandingkan 2021 ternyata anggaran kesehatan pada 2022 ini mengalami penurunan sebesar Rp65,9 triliun," kata Faisal dalam webinar Narasi Institute, Jumat (20/8/2021).
Baca Juga: INDEF Kritik Model Belanja Anggaran Pemerintah Tak Beradaptasi dengan Situasi Pandemi
Pada 2021, anggaran PEN sektor kesehatan ialah sebesar Rp214 triliun. Sementara pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, besaran anggaran untuk sektor kesehatan menurun jadi Rp148,1 triliun.
Tak hanya sektor kesehatan, sektor perlindungan sosial juga mengalami penurunan jumlah anggaran. Anggaran sektor perlindungan sosial pada 2021 adalah sebesar Rp187 triliun, sedangkan pada RAPBN anggaran yang dicantumkan sebesar Rp153,7 triliun. Angka ini menurun sebesar Rp33,3 triliun dari anggaran sebelumnya.
"Logikanya adalah kalau kemudian anggaran dalam PEN untuk kesehatan dan perlindungan sosial diturunkan, bagaimana antisipasinya jika terjadi gejolak atau gelombang Covid-19 lagi [pada 2022]?" ujar Faisal.
Padahal, sektor kesehatan memiliki banyak kebutuhan untuk dapat menangani pandemi Covid-19, seperti vaksinasi, penanganan, testing, tracing, dan sebagainya.
"Nah ini, kalau ada lonjakan di 2022, tercermin dari mana upaya antisipasi tersebut?" tukas Faisal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: