Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enam Tahun Beroperasi, Sandiaga Uno: Tol Cipali Gerakkan Perekonomian Rakyat

Enam Tahun Beroperasi, Sandiaga Uno: Tol Cipali Gerakkan Perekonomian Rakyat Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keberadaan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang telah enam tahun beroperasi dinilai tidak hanya berfungsi sebatas infrastruktur, namun juga memberikan dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Secara sosial dan ekonomi, keberadaan ruas jalan tol tersebut dinilai telah berhasil menggerakkan perekonomian dan mendongkrak kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, kehadiran Tol Cipali juga mengajarkan bahwa sebuah usaha yang keras dan konsisten akan membawa hasil yang memuaskan. "Saya tidak akan pernah lupa dalam pembangunan tol ini, banyak mukjizat dari Allah SWT yang kami rasakan, mulai dari kami harus mendapatkan arahan dari para ulama untuk memindahkan trase, hingga akhirnya menemui Bukit Salam yang menjadi spot terindah di Cipali. Sampai saat terakhir kita menyadari bahwa ada 99 jembatan dan ini menjadi satu simbol keagungan nama-nama besar Asmaul Husna,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara bedah buku berjudul 'Tol Cipali - Trans Jawa dan Tol Enam Presiden dengan Sembilan Rahasianya,' yang digelar secara virtual, Jumat (20/8).

Jauh sebelum jalan tol sepanjang 116 kilometer itu beroperasi, kenang Sandiaga, pihaknya menemui beragam persoalan ketika harus merampungkan proses pembangunan. Satu diantaranya adalah ketika para ulama Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat memintanya untuk memindahkan trase jalan tol. Trase yang sebelumnya lurus dibelokan sekitar 700 meter ke arah selatan menuju sebuah bukit yang sebelumnya dipenuhi pohon jati. “Akhirnya jalan tol jadi meliuk naik dan turun, berbeda dengan konsep semula yang landai agar hemat Bahan Bakar Minyak (BBM). Tapi kini kita tahu, bukit yang dibelah itu justru menjadi ikon Tol Cipali. Tak hanya keindahan alamnya, tetapi juga keberadaan sebuah batu berukuran besar yang diberi nama Batu Bleneng,” tutur Sandiaga.

Selain itu, tak hanya sebatas infrastruktur, Sandiaga juga menegaskan bahwa keberadaan Tol Cipali juga meliputi aspek sosial masyarakat. Sejak awal dibangun, Tol Cipali telah dituntut untuk mampu menghadirkan pemerataan pembangunan dan ekonomi bagi masyarakat setempat. Karenanya, pihaknya juga melakukan penilaian lingkungan sosial sebagai bagian dalam proses pembangunan. Tujuannya agar jalan tol yag terbangun dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja. “Ini adalah kerjasama semua pihak dalam implementasi dan kolaborasi untuk memulihkan sektor perekonomian, dan saat itu kita juga menyasar bahwa banyak sisi parekraf yang akan terbantu dengan hadirnya infrastruktur, terutama desa-desa wisata yang akan menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya," papar Sandiaga.

Terakhir, Sandiaga juga mengakui bahwa dalam kondisi pandemi COVID19 yang membawa dampak terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, banyak masyarakat yang telah kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. Meski demikian, Sandiaga berharap masyarakat tidak berputus asa dan justru semakin bersemangat untuk bangkit dari keterpurukan. "Ini saatnya kita harus bangkit, kita harus gunakan nilai luhur silaturahim, gotong royong agar semakin kreatif dan produktif. Bangkitnya sektor parekraf Insya Allah akan berjalan seirama dengan pemulihan kesehatan. Kita kembangkan terus pariwisata yang berkualitas dengan tersedianya infrastruktur destinasi pariwisata," tegas Sandiaga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: