Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petinggi PKS Serukan Menlu Harus Konstruktif Soal Indonesia dan Afghanistan karena Hal Ini

Petinggi PKS Serukan Menlu Harus Konstruktif Soal Indonesia dan Afghanistan karena Hal Ini Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) harus bersikap konstruktif mengenai hubungan antara Indonesia, Afghanistan dan Taliban setelah keberhasilan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) pada hari Sabtu (21/8).

"Dengan mempertimbangkan hubungan baik antara Indonesia dengan Afghanistan dan Taliban, sewajarnya Menlu terus bersikap konstruktitf," kata HNW dalam keterangannya di Jakarta.

Baca Juga: Ini Kisah Menegangkan Awak Pesawat Skadron Udara 17 Evakuasi WNI dari Afghanistan

HNW menilai bahwa keberhasilan evakuasi yang berlangsung dengan lancar dan cepat itu berkat hubungan baik Indonesia dengan para pihak di Afghanistan. Oleh karena itu, dia berharap Menlu dapat mendorong masyarakat dunia membantu menyelesaikan masalah di Afghanistan.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan pendekatan yang oleh Menlu disebut sebagai "Afghan-Led" dan "Afghan-Owned", yaitu dengan mengedepankan maslahat dan kepentingan Afghanistan dalam mewujudkan perdamaian dan solusi dengan melibatkan seluruh pihak di internal negara tersebut, ujarnya.

Menurutnya, sikap Menlu yang bijak itu penting disuarakan lebih serius dan lebih aktif melalui forum-forum internasional seperti di PBB maupun OKI. HNW menambahkan, dengan mengingat bahwa secara "de facto" Taliban saat ini menguasai Afghanistan namun masih terdapat perlawanan dari Panshir yang dipimpin oleh Ahmad Mashood dan Wakil Presiden Amrullah Sholih, maka penting bagi Kemlu melakukan peran lobinya untuk bisa mencegah perang terbuka sesama warga Afghanistan.

"Pasalnya, jika perang terbuka terjadi akan menyeret Afghanistan kepada kondisi politik, ekonomi, maupun sosial yang makin buruk serta makin menyengsarakan negara dan bangsa Afghanistan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: