Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terlahir dari Keluarga Miskin, 5 Orang Ini Berhasil Jadi Orang Terkaya di Singapura

Terlahir dari Keluarga Miskin, 5 Orang Ini Berhasil Jadi Orang Terkaya di Singapura Kredit Foto: CNBC.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terlahir dari keluarga yang miskin, orang-orang ini berhasil menjadi orang terkaya di Singapura. Mereka membangun perusahaannya dengan sumber daya yang sedikit. Namun, karena giat bekerja demi bertahan hidup, mereka berhasil menjadi miliarder kaya raya.

Dilansir dari Vulcan Post di Jakarta, Selasa (24/8/21) ini sedikit ulasan dari kisah hidup mereka!

1. Zhang Yong dan Shu Ping, Haidilao

Zhang Yong lahir pada tahun 1969 di Jianyang, sebuah provinsi pedesaan di Sichuan, China. Lulusan sekolah menengah ini dulu bekerja sebagai tukang las di pabrik traktor yang dikelola pemerintah dan baru mengunjungi restoran pertamanya ketika dia berusia 19 tahun.

Baca Juga: Kekayaan Bos Louis Vuitton Merosot Tajam, Elon Musk Rebut Posisi Orang Terkaya ke-2 di Dunia!

Namun, pengalaman itu mengecewakan karena layanannya tidak baik dan makanan yang tidak mengesankan.

Setelah ditolak mendapatkan apartemen, Shu Ping (sekarang istrinya) dan Zhang Yong memutuskan untuk meluncurkan restorannya sendiri dengan tujuan untuk memberikan pengalaman makan yang tak terlupakan kepada pelanggan.

Dia pertama kali meluncurkan restoran bernama Haidilao pada tahun 1994, menyediakan layanan side dish gratis kepada pelanggan dan makanan ringan. Pada tahun 2013, Haidilao membuka cabang di luar negeri, pertama kali adalah Los Angeles.

Hari ini, Haidilao menghasilkan penjualan USD3,8 miliar (Rp54 triliun) di 768 restorannya di seluruh dunia. Zhang Yong dan istrinya juga dinobatkan sebagai orang terkaya di Singapura tahun ini, dengan kekayaan bersih gabungan USD19 miliar (Rp273 triliun).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: