Pun, ia menambahkan dengan busana tersebut, Puan juga ingin menyebarkan rasa optimis terhadap kebangkitan wisata, budaya, dan ekonomi Bali. Sebab, selama imbas pandemi, Bali ikut terpuruk. Kini, dengan vaksinasi yang cakupan sudah melebihi 90 persen, harapan itu bisa terealisasi.
"Ibu Puan ingin menyampaikan bahwa setelah semua daerah mencapai target vaksinasi dan herd immunity, kita optimis roda ekonomi yang mensejahterakan rakyat bisa berjalan lagi,” kata Ari.
Sementara, pakar busana Bali, Anak Agung Ngurah Anom Mayun K Tenaya menyampaikan busana yang dipakai Puan cukup memiliki improvisasi. Ia apresiasi konsep Puan dan perancang busananya.
"Perancang busana yang dikenakan Puan Maharani pada upacara kenegaraan 16 Agustus 2021 layak diacungi jempol, berani melakukan improvisasi," tutur Anak Agung.
Namun, ia bilang busana yang dipakai Puan bukan Payas Agung. Sebab, busana Payas Agung hanya bisa dikenakan saat pelaksanaan Upacara Manusa Yadnya Utama oleh kalangan tertentu.
"Yang dipakai Puan adalah busana modifikasi madya. Hasil modifikasi rias bali, bukan pakaian adat," kata Anak Agung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil