Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akui Risiko Meningkat Setiap Hari, Biden Mau Aktivitas Evakuasi Dipercepat

Akui Risiko Meningkat Setiap Hari, Biden Mau Aktivitas Evakuasi Dipercepat Kredit Foto: Getty Image/AFP
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (25/8/2021) mengatakan pasukan AS di Afghanistan menghadapi bahaya yang meningkat. Hal itu sejalan ketika mereka mendorong untuk menyelesaikan evakuasi dengan batas waktu 31 Agustus, dengan badan-badan bantuan memperingatkan krisis kemanusiaan yang membayangi bagi penduduk yang tertinggal.

Biden mengatakan pasukan AS sedang dalam kecepatan untuk memenuhi tenggat waktu.

Baca Juga: Johnson Gandeng Pemerintah Biden Selamatkan Warga dalam Evakuasi Afghanistan

"Semakin cepat kita bisa menyelesaikannya, semakin baik. Setiap hari operasi membawa risiko tambahan bagi pasukan kami," kata Biden, Selasa (24/8/2021), dikutip laman Reuters.

Sementara fokus sekarang pada orang-orang yang mencoba melarikan diri, risiko kelaparan, penyakit dan penganiayaan meningkat untuk sisa populasi setelah eksodus kacau dari bandara Kabul berakhir, kata lembaga bantuan.

"Ada badai sempurna yang datang karena beberapa tahun kekeringan, konflik, kemerosotan ekonomi, diperparah oleh COVID," David Beasley, direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB, mengatakan kepada Reuters di Doha, menyerukan masyarakat internasional untuk menyumbangkan $200 juta. dalam bantuan pangan.

"Jumlah orang yang berbaris menuju kelaparan telah melonjak menjadi 14 juta sekarang."

Populasi Afghanistan diperkirakan mencapai 36 juta meskipun tidak ada sensus yang diselesaikan selama lebih dari 40 tahun perang dan pergerakan pengungsi.

Uni Eropa mengatakan minggu ini bahwa pihaknya merencanakan bantuan empat kali lipat dan sedang mencari koordinasi dengan PBB tentang pengiriman serta jaminan keamanan di lapangan.

Donor asing menjanjikan bantuan sipil senilai $12 miliar ke Afghanistan selama empat tahun pada konferensi November lalu, tetapi banyak yang membuatnya bergantung pada perlindungan hak asasi manusia dan kemajuan dalam pembicaraan damai.

Kepala hak asasi manusia PBB mengatakan dia telah menerima laporan yang kredibel tentang pelanggaran serius oleh Taliban, termasuk "eksekusi singkat" terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Afghanistan yang telah menyerah. Taliban mengatakan mereka akan menyelidiki setiap laporan kekejaman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: