Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agar Pertumbuhan Ekonomi Mengalami Keseimbangan, Jokowi Paparkan 3 Strategi Besar Ekonomi

Agar Pertumbuhan Ekonomi Mengalami Keseimbangan, Jokowi Paparkan 3 Strategi Besar Ekonomi Presiden Joko Widodo saat memimpin Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2021 dengan tema "Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan" secara virtual di Istana Negara (25/8/2021). | Kredit Foto: Biro Pers, Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo mengungkapkan dalam situasi pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah luar biasa akibat terjadinya krisis multidimensional

"Semua yang berkaitan dengan Covid-19 itu berimbas pada ekonomi, dan kita beraharap dengan penanganan kasus yang turun kita harapkan ekonomi akan kembali pada tahap naik kembali," ujarnya dalam Sarasehan Virtual 100 Ekonom dengan tema Penguatan Reformasi Struktural Fiskal dan Belanja Berkualitas di Tengah Pandemi, Kamis (26/8/2021)

Baca Juga: Berpatokan BOR Wisma Atlet, Jokowi Sebut BOR Secara Nasional Menurun

Jokowi sempat menyambut positif atas naiknya pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua di angka 7,07 persen dengan inflasi sebesar 1,5 persen. Meski kemudian Jokowi juga memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal kedua.

Karena itu, kata Jokowi, dia akan menjaga gas dan rem kebijakan agar berjalan seimbang agar penanganan Covid-19 dapat tertangani secara bertahap. Sekaligus nantinya akan berimbas pada pemulihan ekonomi yang juga secara bertahap

"Sehingga ekonomi tahap demi tahap, ekonomi dapat kembali pulih ke arah normal. Ke depan strategi ekonomi kita, strategi besar ekonomi dan bisnis negara ada tiga hal yang saya sampaikan," terangnya.

Pertama, Hilirisasi industri. Jokowi mengatakan sudah menghentikan ekspor bahan mentah nikel, sekaligus dengan penguatan hilirisasi industri. Akibatnya, nilai ekspor besi baja Indonesia hingga tengah tahun ini sudah mencapai 10,5 miliar USD. Dia juga mendorong agar hilirisasi industri tidak hanya untuk nikel saja, melainkan juga emas, tembaga, dan sawit agar menjadi produk setengah jadi hingga produk jadi.

Kedua, digitalisasi UMKM. Saat ini, sudah sebanyak 15,5 juta UMKM dari total 60 juta UMKM yang sudah terlibat dalam e-commerce sebagai upaya transformasi digitalisasi UMKM. Jokowi juga berharap agar UMKM selain menggunakan platform daerah dan nasional juga dapat merambah hingga platform global.

Terakhir, ketiga dengan memulai ekonomi hijau (green economic). Bagi Jokowi, produk hijau ke depan akan memiliki peluang dan kesempatan yang besar dan harus diperhatikan.

"Kita akan bangun yang namanya Green Indonesia Park, yang menghasilkan produk hijau yang dihasilkan dengan menggunakan energi hijau (energi terbarukan) agar menjadi ekonomi hijau," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: