Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Luhut Terheran-heran Produk Impor ini kok Masih Banyak

Saat Luhut Terheran-heran Produk Impor ini kok Masih Banyak Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terheran-heran terhadap industri alat kesehatan dalam negeri.

Pasalnya, kata Luhut, impor alat-alat kesehatan masih tinggi di tengah pandemi covid-19. Padahal, beberapa bahan baku alat kesehatan berasal dari dalam negeri.

Dia menilai, pelaku industri alkes di Indonesia seakan-seakan tidak memanfaatkan bahan baku tersebut, sehingga memutuskan impor.

"Ini yang semestinya kita buat, reagen impor, bagaimana kalau kita buat. Pasar kita 275 juta orang. Kenapa alkes buatnya di Pakistan, padahal bahan bakunya di kita," ujar Luhut dalam Webinar Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanaan Industri Alat Kesehatan, Senin (30/8/2021).

Ia menambahkan nilai impor alkes  masih tinggi dibandingkan ekspornya. Ia merinci, nilai impor alkes sebesar USD 912 juta, sedangkan nilai ekspor sekitar USD 556 juta.

Luhut menegaskan, para industri alkes bisa berbenah, dan bisa mengedepankan produk dalam negeri ketimbang harus impor.

"Coba segera bekerja sama. Misal, jarum suntik, ini bisa dikaitkan dengan bajanya Morowali. Jadi ini bisa kita kawinkan semua. Bahannya banyak di Indonesia. Beberapa memang ada yang impor. Tapi jangan sampai kita hanya mengandalkan impor," ucap dia. 

Wakil Ketua KPCPEN ini juga bakal meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pada industri obat. Sebab, obat yang beredar saat ini TKDN-nya tak sampai 50 persen.

"Kita mau bikin TKDN-nya 55 persen supaya bisa dalam negeri saja barangnya. China, India, Bangladesh atau Amerika Serikat itu untuk kita belajar," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: