Hadir Bawa Duka, Pergi Bawa Luka, Amerika Bikin Banyak Warga Afghanistan Teriak 'Kami Bukan ISIS'
Mampu kelola
Seorang petinggi Taliban mengatakan, kelompok pemberontak itu memiliki sejumlah insinyur dan teknisi yang siap mengendalikan bandara.
"Kami menunggu anggukan terakhir dari Amerika untuk mengamankan kendali penuh atas bandara Kabul karena kedua pihak bermaksud melakukan serah terima segera," kata dia.
Presiden AS Joe Biden bertolak ke Pangkalan Udara Dover pada Ahad (29/8) untuk memberi penghormatan terakhir kepada anggota militer AS yang terbunuh dalam serangan Kamis lalu setelah jenazah mereka tiba di AS.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berharap Taliban masih akan mengizinkan warga AS dan lainnya untuk meninggalkan Afghanistan secara aman setelah penarikan pasukan AS diselesaikan.
"Taliban telah berkomunikasi secara pribadi dan secara terbuka bahwa mereka akan mengizinkan kepergian orang-orang dengan aman," kata Sullivan dalam wawancara televisi di CBS.
Prancis dan Inggris telah mengajukan proposal menjadikan Kabul sebagai zona aman yang diawasi pasukan PBB. Pihak Taliban menolak usulan ini.
"Itu tidak perlu, Afghanistan adalah negara merdeka. Mengapa bisa zona seperti itu dibentuk di Prancis atau Inggris?" kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen dikutip Sputnik News, Senin (30/8).
Namun, ia menambahkan, Taliban mendukung gagasan membuat kesepakatan dengan sejumlah negara untuk membantu operasi perbaikan bandara Kabul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: