Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkes Sebut Semarang Raya Jadi Contoh Pengendalian Covid-19, Ini Strategi yang Dilakukan!

Kemenkes Sebut Semarang Raya Jadi Contoh Pengendalian Covid-19, Ini Strategi yang Dilakukan! Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan wilayah aglomerasi Semarang Raya patut dijadikan contoh dalam upaya pengendalian pandemi. Pasalnya, strategi pengendalian Covid-19 yang dilakukan oleh Semarang Raya berhasil membuat wilayahnya turun dari level 3 ke level 2.

Nadia mengatakan keberhasilan Semarang Raya salah satunya ditunjukkan melalui pencapaian penurunan kasus kematian yang signfikan sejak diterapkannya PPKM Darurat pada awal Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Menkominfo: Masyarakat Harus Siap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

"Penurunan kasus dengan kematian terjadi dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan testing dan tracing di wilayah tersebut," kata Nadia dalam siaran pers PPKM di Youtube Forum Merdeka Barat 9, Rabu (1/9/2021).

Menurut Nadia, ada beberapa strategi yang dilakukan Semarang Raya untuk menangani pandemi Covid-19 di wilayah tersebut.

Pertama, jumlah testing di Kota Semarang mencapai 6 kali lipat dari standar yang telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). "Tentunya ini harus dipertahankan," imbuhnya.

Kemudian, Semarang Raya juga menerapkan program pelibatan masyarakat dalam upaya penanganan pandemi. Pelibatan masyarakat diwujudkan melalui program seperti Jogo Tonggo serta Kampung Siaga Candi Hebat.

"Pelibatan masyarakat yang menjadi salah satu kunci penanganan pandemi Covid di Semarang Raya. Program pelibatan masyarakat seperti Jogo Tonggo merupakan salah satu program unggulan Jawa Tengah, dan juga Kampung Siaga Candi Hebat yang diterapkan di Kota Semarang sebagai langkah taktis," jelas Nadia.

Meskipun begitu, Nadia memperingatkan penerapan protokol kesehatan serta upaya pengendalian lainnya tak boleh kendor meskipun telah terjadi penurunan level. 

"Tak boleh kendor, karena pandemi belum selesai," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: