Pejuang Taliban Kesal, Merasa Dikhianati bahwa Militer Amerika Tinggalkan Helikopter Bobrok
Pejuang Taliban merasa marah dan dikhianati pada Rabu (1/9/2021) setelah menemukan bahwa helikopter Tentara Nasional Afghanistan yang ditinggalkan di bandara Kabul telah dibuat tidak dapat dioperasikan oleh pasukan AS yang berangkat, menurut sebuah laporan.
Seorang reporter Al Jazeera yang mengunjungi hanggar di sisi militer bandara mengatakan dalam sebuah video bahwa kelompok teroris "mengharapkan Amerika untuk meninggalkan helikopter seperti ini dalam keadaan utuh untuk digunakan."
Baca Juga: Bocor! Biden Mencoba-coba Tekan Ashraf Ghani untuk Bangun Persepsi Bahwa Taliban Tidak Menang
"Ketika saya berkata kepada mereka, 'mengapa Anda berpikir bahwa Amerika akan membiarkan semuanya beroperasi untuk Anda'? Mereka mengatakan karena kami percaya itu adalah aset nasional dan kami adalah pemerintah sekarang dan ini bisa sangat berguna bagi kami," lanjutnya.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada Fox News pada hari Rabu bahwa "kami menonaktifkan/mendemiliterisasi peralatan itu di Bandara Internasional Hamid Karzai sebelum keberangkatan kami."
Sementara itu, Taliban berharap sisi komersial bandara dibuka kembali untuk penerbangan dalam beberapa hari mendatang, Al Jazeera melaporkan.
Penerbangan yang membawa tentara Amerika terakhir berangkat dari Afghanistan pada Senin sore, menandai berakhirnya kehadiran militer AS selama hampir 20 tahun di negara itu.
"Ada banyak patah hati yang terkait dengan keberangkatan ini," kata Komandan CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie tentang penutupan operasi evakuasi. Dia mengakui, "Kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan."
Selain orang-orang yang tertinggal di Kabul, McKenzie mengatakan AS juga meninggalkan peralatan seperti sistem C-RAM (counter-artillery, artillery and mortar) yang digunakan untuk menembak jatuh roket, beberapa pesawat, serta puluhan Humvee lapis baja dan mortir.
Jenderal menambahkan bahwa peralatan telah dinonaktifkan dan pada akhirnya tidak ada yang mampu menjalankan misi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: