Nama Razka Nabilian menjadi perbincangan setelah aksinya yang membagikan makanan kepada masyarakat yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan apresiasi terhadap inisiatif pengusaha muda ini yang memberikan ratusan nasi kotak kepada ojol, tukang sampah, pedagang kaki lima, dan pejuang nafkah lainnya.
Razkan diketahui melakukan hal mulia tersebut sejak awal pandemi Covid-19 menghantam Indonesia. Awalnya, Ia menjalankan kegiatan tersebut menggunakan uang pribadinya. Namun, karena ia kerap membagikan aksinya di media sosial, membuat banyak pihak ingin ikut terlibat.
Baca Juga: KOL Stories x Nuril Baskan: Mendongkrak Engagement Rate yang Jadi Kunci Utama Merek Bisa Meledak
Tak sampai di situ, berkat inisiatifnya itu, kini ia telah bergandengan tangan dengan Kita Bisa untuk menggalang dana dari masyarakat yang ingin ikut memberikan bantuan. Saat ini, Razkan bisa membagikan sebanyak 900 nasi kotak dalam satu hari untuk masyarakat yang membutuhkan. Alhasil, sudah puluhan ribu nasi kotak yang sudah ia salurkan.
Pemuda berusia 20 tahun tersebut memang dikenal sebagai public figure serta pengusaha muda. Dalam akun instagram, ia diketahui juga berkecimpung di social banking yang merupakan aplikasi wakaf digital, jual beli mobil, serta jasa pembuatan GIF dan akun website.
Warta Ekonomi melalui KOL Stories akan berbincang dengan Razkan Nabilian terkait dengan aksinya tersebut.
Aksi berbagi Anda menjadi viral di media sosial, dan bahkan mendapat pujian dari Bapak Sandiaga Uno. Apakah boleh diceritakan bagaimana awalnya Anda melakukan hal tersebut? Apa yang membuat Anda tergerak untuk melakukan aksi ini?
Semua ini berawal dari keisengan saya saja saat sedang nongkrong di warung kopi. Kemudian saya bertemu ojek online yang cerita tidak bisa beli bensin, pulsa, bahkan belum makan. Lalu saya menemukan cerita serupa dengan ojek online yang lain. Akhirnya, saya mencoba untuk berbagi menggunakan uang sendiri.
Saya sendiri bahkan tidak menyangka bisa mendapat tanggapan dari Bapak Sandiaga Uno. Rasa sampai terbawa ke mimpi.
Apakah ada hal unik yang sempat dialami ketika melakukan kegiatan tersebut?
Kalau unik sih tidak ada, tetapi yang pasti banyak momen mengharukan. Soalnya saat itu beberapa kali bertemu ojek online yang diberi nasi kotak langsung menangis. Itu berarti dia sangat membutuhkan bantuan dari kita.
Di media sosial, Anda kerap membagikan kegiatan tersebut di media sosial dengan menggunakan lagu dari teman-teman Anda. Apakah ada misi khusus dibalik keputusan tersebut?
Awalnya hanya untuk kerabat-kerabat dekat saja. Tujuannya untuk mengajak mereka berbagi di saat pandemi seperti ini. Ternyata ada kerabat yang membagikannya di Insta Story. Pada akhirnya, mereka mulai galang dana supaya orang-orang bisa ikut menyumbang, walau hanya seribu dua ribu saja. Setelah dikumpulkan hasilnya lumayan juga, saya tidak menyangka bisa seperti itu.
Inisiatif yang Anda jalankan membuat banyak orang ingin ikut terlibat, bahkan hingga saat ini Anda telah bekerja sama dengan kitabisa.com. Bagaimana caranya jika ada teman-teman yang bergabung?
Bagi teman-teman yang ingin ikut mudah saja, bisa tinggal dm saya. Kalau ingin donasi, teman-teman boleh mengklik profil Instagram saya.
Saat pertama kali membuat akun kitabisa.com sendiri terkumpul sekitar Rp8,5 juta dan digunakan untuk berbagi saat bulan puasa. Di masa pandemi ini, saya berhasil menggalang dana hingga Rp47 jutaan. Bahkan, di awal pandemi bisa terkumpul sampai Rp50 jutaan.
Apakah kegiatan ini dilakukan di Jakarta saja atau juga di luar Jakarta?
Awalnya saya melakukan kegiatan ini hanya sendirian saja. Namun, ketika saya membagikan di media sosial, banyak teman-teman dari daerah lain yang ikut tergerak dan melakukan hal serupa. Kemudian mereka mengirim bukti-bukti kegiatan membagikan nasi kotak ke dm Instagram saya. Syukurlah bisa menjadi inspirasi bagi yang lain.
Di usia Anda yang masih muda anda sudah menjadi pengusaha. Bagaimana cara agar bisa menjadi pengusaha muda seperti anda? Adakah tips yang bisa dibagikan?
Sebenarnya saya masih malu jika dibilang pengusaha karena hingga saat ini masih belajar. Pada intinya hanya ada kemauan untuk berusaha saja. Saya sejak awal memang ingin menjadi pengusaha, makanya saya harus memperbanyak pengalaman dan jaringan pertemanan. Bisnis socialbanking.id milik saya itu berbentuk aplikasi untuk wakaf masjid, rumah sakit, dengan bekerja sama dengan Bank Danamon, jadi bisa saling support dengan nasabah mereka.
Mungkin yang harus dilakukan adalah banyak mencoba. Karena kita tidak tahu mana yang berhasil dan mana yang tidak. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman karena semua orang pasti punya jatah gagalnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: