Potensi Lampung Jadi Penyangga Kebutuhan Pangan Nasional, Begini Pesan Menkop-UKM
Menurutnya, jika koperasi mau memanfaatkan pembiayaan dari Satuan Kerja (Satker) di bawah Kemenkop-UKM ini, mereka akan mendapatkan banyak benefit seperti rendahnya suku bunga pinjaman yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan suku bunga bank konvensional.
"Pembiayaan untuk koperasi selain dari bank saat ini juga ada LPDB karena sekarang ini sudah tidak ada hibah, tapi adanya dukungan pembiayaan murah. Maka, koperasi diperkuat dengan dukungan pembiayaannya lewat LPDB," ucapnya.
Baca Juga: Ketersediaan Pupuk Minim, Koperasi Ini Olah Tandan Kosong Kelapa Sawit Jadi Pupuk Organik
Di tempat yang sama, Gubernur Bandarlampung Arinal Djunaidi mengapresiasi komitmen pemerintah pusat untuk menjadikan Provinsi Lampung sebagai wilayah yang konsisten menjaga produktivitas sektor pangan. Menurutnya, kerja sama yang dilakukan selama ini antara pemerintah pusat dan daerah membuahkan hasil di mana tingkat pertumbuhan ekonomi di Bandarlampung menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera. Pertumbuhan ekonomi di Bandarlampung terbesar dikontribusikan oleh sektor industri makanan dan minuman yang mencapai 35,88%.
Arinal menegaskan, pihaknya siap untuk mengelola produk-produk pertanian melalui koperasi asalkan ada jaminan harga yang kompetitif oleh pemerintah pusat. Dia akan mengoptimalkan peranan koperasi di wilayah kerjanya untuk dapat memproses produk-produk pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan untuk dilakukan hilirisasi sehingga dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.
"Produk-produk kita banyak yang berasal dari hulu seperti jagung, kopi, cokelat, udang, tapi mengapa kita tidak proses semua itu. Saya yakin, kerja sama yang erat ke depan saya siap laksanakan perintah Pak Menteri untuk diolah, saya akan minta koperasi yang berkelas untuk bekerja," kata Arinal.
Perlu diketahui, saat ini jumlah koperasi di Bandarlampung mencapai 5.653 unit. Dari jumlah itu, koperasi yang aktif sebanyak 2.087 unit dengan jumlah anggota 2,2 juta orang. Total volume usaha yang dijalankan oleh koperasi mencapai Rp4,41 triliun. Untuk memaksimalkan potensi koperasi tersebut, Pemprov Bandarlampung akan mengupayakan untuk memetakan jenis usaha koperasi yang sama model bisnisnya untuk disatukan.
"Kita akan lakukan dalam kerangka kebijakan yang strategis untuk membangun sektor pertanian melalui pembangunan infrastruktur dulu. Jadi nantinya para petani tidak lagi kesulitan mengangkut hasil produksinya ketika infrastruktur sudah baik," pungkasnya.
Turut hadir Gubernur Bandarlampung Arinal Djunaidi, Kepala Bank Indonesia Bandarlampung Budiyanto, Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah, dan Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: