Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rakyat Afghanistan Berlarian Tinggalkan Negara karena Takut Dinikahi Paksa Taliban

Rakyat Afghanistan Berlarian Tinggalkan Negara karena Takut Dinikahi Paksa Taliban Kredit Foto: Getty Images/AFP/Hoshang Hashimi
Warta Ekonomi, Kabul -

Banyak dari keluarga Afganistan mengaku kabur ke Pakistan untuk menghindari Taliban karena takut anak atau saudara perempuan mereka dinikahi paksa oleh anggota kelompok tersebut.

Khalid Shinwari (25) merasa lega setelah berhasil melarikan diri dari Afganistan yang kini dikuasai Taliban.

Baca Juga: Jawaban Wanita Gagal jadi Menteri di Kabinet, Taliban: Mereka Harus Melahirkan

Ia berhasil mencapai Pakistan dalam beberapa hari terakhir. Shinwari mengaku ia dan keluarganya pertama kali pindah ke Pakistan pada tahun 1990-an, tepatnya saat perang saudara melanda Afganistan yang akhirnya membawa Taliban berkuasa.

"Ayah saya berpikir bahwa Pakistan akan menjadi tempat yang aman untuk dikunjungi, mengingat situasi yang bergejolak di Afganistan," katanya, seraya menambahkan bahwa keluarganya menetap di Kohat.

"Kami menghabiskan beberapa tahun di kota itu bekerja keras siang dan malam."

Ternyata pada tahun 2007, situasi di Afganistan kembali stabil dan banyak investasi mulai masuk ke negara itu, yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan bisnis yang berkembang pesat, kata Shinwari.

"Kami lantas memutuskan untuk kembali ke negara kami," ungkapnya kepada DW.

Keluarganya pun senang bisa kembali ke tanah air mereka meskipun ada gejolak di beberapa bagian negara.

Khawatir akan nasib anak perempuan

Runtuhnya pemerintah sipil Afganistan dan pengambilalihan cepat negara itu oleh Taliban pada bulan lalu kini membuat keluarga Shinwari ketakutan.

"Ada desas-desus di daerah yang berdekatan dengan kami bahwa Taliban akan meminta anak perempuan. Saya memiliki empat saudara perempuan, dua di antaranya belum menikah. Kami melakukan perjalanan yang sulit untuk menyelamatkan dua saudara perempuan saya yang belum menikah ini," tutur Shinwari.

"Saya tidak ingin mereka dipaksa menikah dengan pejuang Taliban," tambahnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: