PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) tak memungkiri bila kondisi perekonomian Indonesia masih dibayangi-bayangi oleh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Namun, perseroan meyakini bila pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sebesar 7,07% pada kuartal II 2021 menjadi angin segar bagi para pelaku usaha.
Presiden Direktur Tugure, Adi Pramana mengatakan bahwa perseroan akan memanfaatkan kondisi tersebut dengan mengincar sejumlah sektor yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan ekonomi tentu masih sangat volatile, namun sektor-sektor yang bertumbuh positif tentu menjadi peluang untuk lebih kuat dilakukan penetrasi market,” kata Adi, Jakarta, Senin (13/9/2021).
Baca Juga: Hadapi New Normal Begini Inovasi dan Strategi Tugu Re
Meski begitu, lanjut Adi, dalam memanfaatkan setiap peluang dan potensi yang ada pihaknya akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. “Kami harus tetap konsisten, tidak tergesa-gesa, melihat bisnis secara mendalam dan menggali potensi-potensi ke depannya, dengan memanfaatkan economies of scale dari peluang yang ada,” ungkapnya.
Tugure juga akan memaksimalkan era digitalisasi dan kemajuan teknologi guna menunjang efisiensi dan menjalin kerja sama demi menciptakan efisiensi biaya.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Swiss Re, Satu dari Sekian Asuransi Tertua yang Tetap Raih Cuan
Sementara itu, terkait dengan tren penaikan harga serta pengetatan syarat dan ketentuan yang terjadi di industri asuransi dan reasuransi global terjadi karena pandemi Covid-19. Pasalnya, para pelaku asuransi dan reasuransi global mengalami lonjakan pembayaran klaim gangguan usaha yang diakibatkan oleh pandemi.
Hal tersebut pun memengaruhi profitabilitas perusahaan, khususnya reasuransi di Eropa. Guna menjaga kestabilan perusahaan, para pelaku reasuransi global meresponnya dengan menaikan harga serta terms and condition.
Adi melihat kondisi tersebut akan membuat peran reasuransi lokal menjadi lebih signifikan dibandingkan sebelumnya. Tapi, perseroan masih mengkaji lebih dalam soal pemanfaatan momentum ini.
“Peran reasuransi lokal menjadi jauh lebih besar dari sebelumnya. Kenaikan harga bisa saja dimanfaatkan oleh kami, namun di market Indonesia kami cenderung mencari balance yang tepat,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: