Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menanti Pidato Jokowi dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum PBB

Menanti Pidato Jokowi dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum PBB Kredit Foto: Blogger/Indah Nuria
Warta Ekonomi, New York -

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan menyampaikan pidato dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-76. Sidang kali ini akan dipimpin presiden Majelis Umum yang baru, Menteri Luar Negeri Maladewa Abdulla Shahid.

"Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan menyampaikan pidato nasional secara pre-recorded pada Rabu (22/9/2021) waktu New York pada sesi sore pukul 15.00-21.00. Indonesia berada pada urutan ke 5 dari 17 negara, dan diperkirakan akan berbicara pada pukul 16.00 waktu New York," ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian A Ruddyard dalam pengarahan virtual pada Rabu (15/9/2021).

Baca Juga: 2 Rancangan Resolusi Indonesia dalam Sidang Dewan HAM PBB

Sidang yang digelar di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS) dibuka pada Selasa (14/9/2021) waktu New York. Sedangkan sesi debat umum tingkat tinggi atau high level week akan berlangsung pada 21-27 Septermber 2021.

“Jiwa kemitraan, mencari persamaan, adalah detak jantung tugas kita di sini, PBB,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pembukaan sidang, yang dikutip laman resmi PBB, Selasa. Ia juga menyambut kepemimpinan Shahid sebagai presiden baru Majelis Umum.  

Penyelenggaraan sidang kali ini dilakukan dalam format hibrida atau campuran antara kehadiran fisik dan daring yang memberikan kesempatan kepala negara untuk menyampaikan pidato umumnya melalui video yang telah direkam sebelumnya atau secara langsung namun daring.

Sementara sejumlah menteri luar negeri dari negara anggota PBB diperkirakan akan hadir untuk memperkuat kembali jejaring antara negara anggota.

Febrian mengatakan, tema besar dalam SMU PBB ke-76 kali ini berkutat pada perhatian dunia pada pemulihan pandemi Covid-19, tantangan perubahan iklim, kepedulian pada penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM), dan upaya revitalisasi peran PBB.

Indonesia juga bakal membawa beberapa isu utama yang menjadi fokus pada rangkaian SMU PBB ke-76.

"Tantangan pendemi yang belum usai soal ketimpangan vaksinasi global menjadi isu utama kita," ujarnya.

Selain itu isu utama lain yakni mendorong terciptanya perdamaian melalui dialog dan solusi politik seperti kasus Palaestina, Afghanistan, dan Myanmar. Isu utama berikutnya penguatan mekanisme PBB dan multilateralisme sheingga memperkokoh solidaritas antar bangsa.

Indoneisa juga bakal mengangkat perannya sebagai anggota Dewan HAM 2020-2022, anggota Dewan ECOSOC 2021-2021, serta presidensi G-20 pada 2022.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: