Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengapa Penderita Diabetes Mengalami Kesemutan dan Bagaimana Mengatasinya?

Mengapa Penderita Diabetes Mengalami Kesemutan dan Bagaimana Mengatasinya? Kredit Foto: Pexels/Cats Coming
Warta Ekonomi, Jakarta -

Diabetes menimbulkan berbagai dampak kesehatan lainnya pada anggota tubuh lainnya. Fungsi tubuh yang tidak lagi seoptimal saat sehat membuat hal tersebut jadi hal yang mungkin terjadi. Beberapa kondisi kesehatan akibat adanya diabetes adalah kesemutan pada tangan dan kaki serta mati rasa. Bagaimana penjelasan tentang kondisi tersebut? dan bagaimana mengatasinya?

Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

Melansir laman healthline, Diabetes dapat menyebabkan masalah jangka panjang di seluruh tubuh Anda, terutama jika Anda tidak mengontrol gula darah secara efektif, dan kadar gula tetap tinggi selama bertahun-tahun. Gula darah tinggi dapat menyebabkan neuropati diabetik, yang merusak saraf yang mengirim sinyal dari tangan dan kaki Anda.

Neuropati diabetik dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada jari tangan, jari kaki, tangan, dan kaki. Gejala lain adalah rasa sakit yang membakar, tajam, atau sakit (nyeri saraf diabetes). Rasa sakitnya mungkin ringan pada awalnya, tetapi bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu dan menyebar ke kaki atau lengan Anda. Berjalan bisa menyakitkan, dan bahkan sentuhan paling lembut pun bisa terasa tak tertahankan.

Baca Juga: Wajib Tahu! Mengenal Lebih Dalam Manfaat Daun Mangga bagi Penderita Diabetes

Hingga 50 persen penderita diabetes mungkin mengalami nyeri saraf (kesemutan dll). Kerusakan saraf dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk tidur, menurunkan kualitas hidup, dan juga dapat menyebabkan depresi.

Perawatan untuk nyeri saraf diabetes

Saraf yang rusak tidak dapat diganti. Namun, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengurangi rasa sakit Anda.

Pertama, kendalikan gula darah Anda agar kerusakan tidak berlanjut. Konsultasikan dengan dokter Anda tentang menetapkan tujuan kadar gula darah Anda. Anda mungkin diminta untuk menurunkan gula darah sebelum makan menjadi 70 hingga 130 miligram per desiliter (mg/dL) dan gula darah setelah makan menjadi kurang dari 180 mg/dL.

Baca Juga: Apa Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2?

Terapkan pola makan, olahraga, dan obat-obatan untuk menurunkan gula darah Anda ke kisaran yang lebih sehat. Pantau risiko kesehatan lain yang dapat memperburuk diabetes Anda, seperti berat badan dan merokok. Tanyakan kepada dokter Anda tentang cara efektif untuk menurunkan berat badan atau berhenti merokok, jika perlu.

Terapi fisik

Beberapa perawatan terapi fisik, seperti berenang, dapat membantu mengobati neuropati diabetik. Latihan berdampak rendah (Low-impact exercises) adalah yang paling efektif, karena latihan berdampak tinggi dapat dengan cepat menyebabkan saraf mati rasa.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehat Ini Perlu Dilakukan Penderita Diabetes

Pastikan untuk memilih terapis fisik tepercaya yang memahami neuropati, diabetes, atau lainnya, untuk membantu Anda bekerja melalui metode terapi fisik untuk mencegah kerusakan saraf lebih lanjut. Perhatian yang tepat untuk aktivitas fisik oleh seorang ahli dapat mencegah masalah lebih lanjut terjadi. Juga perlu diingat bahwa terapi fisik dapat menenangkan nyeri saraf diabetes, tetapi tidak menyembuhkannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: