Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan, KCIC Lakukan...

Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan, KCIC Lakukan... Kredit Foto: Dok. KCIC
Warta Ekonomi, Bandung -

Jelang musim penghujan yang umumnya berlangsung pada Oktober hingga April, PT KCIC melalui konsorsium kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang terdiri dari WIKA, Synohidro dan CREC, telah melakukan upaya mitigasi untuk meminimalisir potensi banjir di lingkungan warga yang berdiri di sekitar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

“Para kontraktor yang tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) seperti CREC, Synohidro dan WIKA telah melakukan berbagai perbaikan dalam sistem kerja terkait potensi banjir dan saluran drainase akibat kegiatan konstruksi,” kata GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya kepada wartawan, Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Pukul Musuh dengan Mudah, Korut Uji Coba Sistem Rudal Baru di atas Kereta Api

Mirza menjelaskan upaya mitigasi tersebut dilakukan mulai dari penyisiran dan pemantauan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor. Tujuannya untuk memastikan bahwa saluran tersebut selalu dalam keadaan normal. Di antaranya adalah sejumlah pintu air sungai dan saluran air di sekitar lokasi proyek memiliki potensi perubahan perilaku sebagai dampak dari pembangunan. 

Baca Juga: Mantan Pejabat BUMN Blak-blakan, Ternyata Ada Jebakan China di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Konsorsium kontraktor proyek KCJB juga terus memonitor elevasi muka air pada outlet divertion secara berkala, terlebih di musim penghujan di aliran sungai yang berpotensi mengalami perubahan perilaku sebagai dampak proyek KCJB, seperti sungai Sunter (DK 2+000) yang mengalami pemendekan dan sungai Cikarang (DK 27+000) yang telah dipasangi pier.

Hal yang sama pun dilakukan di aliran sungai lainnya yang terdampak proyek KCJB seperti Sungai Cisangkan (DK 115+814), sungai Cilember (DK 120+521), dan saluran irigasi Cigondewah Kaler (DK 122+250). Sedangkan, pengelolaan sistem drainase pun akan dilakukan dengan lebih baik lagi.

 “Kami akan melakukan normalisasi atau perbaikan dan pembersihan saluran drainase, hingga pembuatan cross drain di area proyek yang telah selesai pengerjaannya. Kami juga membuat box control di cekungan, dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: