Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap-siap, Pakar HI Bilang Indonesia Mampu Jegal Australia dengan Nuklirnya Asalkan...

Siap-siap, Pakar HI Bilang Indonesia Mampu Jegal Australia dengan Nuklirnya Asalkan... Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengatakan Indonesia dapat memainkan peran penting dalam upaya membatalkan rencana pembangunan armada kapal selam nuklir Australia.

Menurut dia, ada sejumlah langkah strategis yang bisa diambil pemerintah untuk mencapai tujuan itu. Pertama, pemerintah perlu meminta kepada ASEAN untuk mengadakan sidang khusus yang intinya menentang rencana pembangunan kapal selam nuklir oleh Australia.

Baca Juga: Apa Itu Aliansi Aukus? Pakta yang Bikin Prancis Murka ke Australia

"Hasil sidang ini kemudian disuarakan," kata Hikmahanto Juwana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Kedua, lanjut dia, Indonesia perlu secara terbuka mendekati China karena mereka menentang rencana Australia tersebut.

"Indonesia dalam isu ini memiliki garis kebijakan yang sama dengan China," kata dia.

Harapannya adalah AS akan khawatir bila Indonesia akan bersekutu dengan China dan karenanya akan menghentikan rencana Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir, kata dia.

Langkah terakhir, lanjut Hikmahanto, adalah Indonesia mendekati Prancis yang menentang keras rencana AS, Inggris dan Australia tersebut.

Ia mengatakan Indonesia dapat mendorong agar Prancis membawa isu ini dalam sidang Dewan Keamanan PBB.

"Keberatan Indonesia terkait rencana membangun kapal selam bertenaga nuklir karena tiga alasan. Pertama, rencana pembuatan kapal selam bertenaga nuklir berpotensi melanggar Non-Proliferation Treaty (NPT)," kata Rektor Universitas Jenderal A Yani itu.

NPT adalah perjanjian internasional yang melarang penyebaran pengetahuan nuklir dan nuklir dari negara yang memiliki kepada yang tidak memiliki. AS adalah negara pemilik nuklir dan pengetahuannya, sementara Australia bukan, kata Hikmahanto.

Kedua, lanjut dia, rencana pembuatan kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia berpotensi memunculkan perlombaan senjata di kawasan Indo Pasifik. Ia mengatakan China tentu tidak akan berdiam diri dengan perkembangan geo-politik ini.

Terakhir, kata dia, rencana pembuatan kapal selam bertenaga nuklir dapat mengancam perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan Indo Pasifik.

"Bila terjadi perang terbuka dapat dipastikan penggunaan senjata nuklir di kawasan akan tidak dapat dihindari," ujar Hikmahanto.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: