Lantas, dimata Direktur PT Cisadane Sawit Raya Tbk, Seman Suhenda, diharapakan tidak seperti di Malaysia yang perkebunan kelapa sawitnya dianggap 3D, yakni Dirty (kotor), Dangerous (bahaya) dan Degrading (merendahkan).
“Sebab itu industri kelapa sawit di Malaysia seperti terhenti pengembangannya, dan sulit dalam memperoleh tenaga kerja,” jelas Seman.
Apalagi Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam mengembangkan sektor sawit ini, seperti berada di jalur khatulistiwa, memiliki iklim yang cocok dengan sawit, alhasil pohon menghasilkan produktivitas tinggi.
“Sebab itu kenapa kita harus menolak sawit, semestinya itu menjadi berkah bagi Indonesia yang patut disyukuri,” tandas Seman.
Lebih lanjut tutur Seman, salah satu dampak kelapa sawit yang buruk adalah banyaknya informasi yang salah mengenai kelapa sawit. Sebab itu banyak tugas yang harus dikerjakan terkait pembelajaran yang gamblang mengena sawit sesuai fakta kepada generasi muda.
“Kita perlu melawan kampanye negative dengan cara-cara yang intelektual dengan memberikan infomasi sesuai fakta,” tandas Seman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: