Sesuai pula dengan prinsip dan kriteria Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang secara mandatori telah dilaksanakan para pemangku kepentingan minyak sawit. Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berlandaskan ISPO, juga digadang-gadang akan menjadi senjata pamungkas dalam menangkal berbagai tudingan negatif terhadap minyak sawit.
“Melalui SAWIT FEST ini diharapkan menjadi momentum bagi tumbuhnya generasi muda yang akan menjadi perisai minyak sawit berkelanjutan Indonesia. Melalui kepedulian millenial ini, maka minyak sawit akan mendapat kekuatan penuh guna menjawab berbagai tudingan negatif selama ini,” kata Edi.
Lain halnya dikatakan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonsia (GAPKI), Joko Supriyono, sepuluh tahun silam perspektif terhadap kelapa sawit masih sangat buruk, ada yang masih kelapa sawit baing deforestasi , tidak sehat dan kampanye negatif lainnya.
Padahal kata Joko, bicara sawit itu tidak main-main lantaran, produki kelapa sawit di Indonesia telah sangat besar, baik itu sebagai konsumsen dan eksportir terbesar di dunia.
“Kita sudah sebagai produsen sawit terbesar, oleh karea itu kita mengajak para generasi muda tidak hanya terbesar maka kita juga harus kuat. Kita juga harus menang bersang di pasar kenpa perlu emang bersang karena sainagannya banyak,” kata Joko.
Lebih lanjut tutur Joko, kedepan tren kelapa sawit harus baik dan sustainable dan terus moving forward. Lantas perlu dipahami bahwa sawit itu adalah pertanian, jadi semua yang ditanam itu mesti sustainable “Sawit itu menghasilkan penghijauan dan menghasilkan oksigen, produksinya renewable bisa diperbaharui,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: