Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Risiko Terkena Stroke dengan Melakukan 8 Hal Ini

Kurangi Risiko Terkena Stroke dengan Melakukan 8 Hal Ini Kredit Foto: Unsplash/Alina Grubnyak
Warta Ekonomi -

Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan pada orang dewasa.

Mengutip Mayo Clinic, stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang.  Yakni mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Sel-sel otak pun mulai mati dalam hitungan menit.

Ada dua jenis stroke, yakni hemoragik (pendarahan otak) dan iskemik (darah membeku), yang dipicu oleh hal yang berbeda.

Baca Juga: Seberapa Penting Konsumsi Air Putih untuk Penderita Diabetes?

Beberapa faktor memang tidak dapat dikendalikan, seperti usia, riwayat keluarga, jenis kelamin dan ras, tetapi yang lain bisa.

Kamu tidak dapat memutar kembali waktu atau mengubah siapa dirimu, tetapi dapat mempraktikkan kebiasaan sehari-hari yang dapat mengurangi risiko stroke.

Berikut tips agar kamu jauh dari stroke: 

Makan yang sehat

Makan makanan yang sehat sangat penting untuk pencegahan stroke. Pilih makanan rendah lemak, rendah garam, serta buah dan sayuran segar.

Baca Juga: Sering Menguapi Wajah? Ternyata Ini Manfaat Kesehatannya

Beberapa penelitian mengatakan pisang, jeruk, alpukat, keju, dan yogurt dapat secara signifikan menurunkan risiko stroke, tetapi ada lebih banyak pilihan. 

Turunkan berat badan

Obesitas meningkatkan risiko terkena stroke. BMI yang ideal adalah 25 ke bawah untuk orang dewasa, tetapi kamu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menetapkan angka yang sehat dan sesuai untukmu.

Semakin tinggi BMI, semakin tinggi risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, batu empedu, osteoarthritis, sleep apnea dan kanker.

Kendalikan tekanan darah 

Tekanan darah tinggi dapat melemahkan dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkannya pecah dan mengalirkan darah ke otak.

Dalam kasus lain, tekanan darah yang terlalu tinggi dapat mempersempit pembuluh darah dan menghalangi aliran darah ke otak melalui gumpalan.

Olahraga dapat membantu kamu menurunkan berat badan dan tekanan darah.

Mulailah dari aktivias sederhana, seperti menggunakan tangga alih-alih lift atau berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah sampai kamu terengah-engah tetapi masih bisa berbicara.

Intinya, lakukan olahraga dengan intensitas sedang lima kali seminggu atau lebih. Jika kamu masih pemula, cobalah beberapa latihan berdampak rendah yang masih menguras keringat

Mengobati fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium adalah jenis detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah di jantung, yang dapat berjalan ke otak dan menyebabkan stroke.

Baca Juga: Waspada! Sedikit Kasus Infeksi Parah Covid-19 pada Anak, Para Ahli Mengingatkan Ancaman Varian Delta

Gejala fibrilasi atrium, juga dikenal sebagai AFib, termasuk palpitasi, sesak napas, dan nyeri dada. Jika kamu pernah mengalami salah satu indikator di atas, temui dokter untuk mendapatkan bantuan.

Mengobati diabetes

Gula darah tinggi merusak pembuluh darah, sehingga gumpalan lebih mudah terbentuk. Untuk menurunkan gula darah, olahraga, makan lebih banyak serat, kurangi asupan karbohidrat, hidrasi, kelola stres, cukup tidur dan terapkan diet makanan dengan indeks glikemik rendah. Obati diabetes jika kamu memilikinya.

Dokter Anda dapat membantu mencari tahu apa yang terbaik untuk Anda.

Jaga kadar kolesterol dalam kisaran normal

Kolesterol tinggi dapat memblokir aliran darah di arteri, yang berarti otak kamu tidak akan mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan aterosklerosis. 

Berhenti merokok

Merokok mengentalkan darah dan membuatnya lengket, merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah dan membentuk penumpukan plak dalam jumlah berlebihan di arteri.

Selain menyakiti diri sendiri, kamu juga menganggu kesehatan orang-orang di sekitar kamu.

Baca Juga: Studi: Antibodi Penetral Virus pada ASI Wanita yang Terinfeksi Covid-19 Bertahan Sampai 10 Bulan

Asap rokok dapat meningkatkan risiko stroke pada orang lain sebesar 20 hingga 30 persen, dan setiap tahun 8.000 orang meninggal karena stroke yang disebabkan oleh menghirup racun yang dihembuskan orang lain.[]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: