Sumber daya manusia: Perusahaan mengumpulkan berbagai data karyawan gaji, absen, hari sakit, informasi tunjangan, informasi kinerja, dan masih banyak lagi. Alat pelaporan dan analisis ad hoc memungkinkan departemen SDM untuk menemukan kekurangan yang, jika diselesaikan, dapat meningkatkan kepuasan dan keterlibatan karyawan. Misalnya, tim SDM dapat menjalankan analisis pada penjadwalan PTO yang disetujui selama minggu tertentu, menelusuri untuk melihat apakah itu selaras dengan variabel lain atau tidak.
Keuangan: Tim akuntansi dan keuangan mengandalkan angka AR dan AP, metrik, indikator kinerja utama (KPI) dan data bisnis lainnya. Pelaporan dan analisis data ad hoc memudahkan tim keuangan untuk menelusuri kombinasi data keuangan apa pun sesuka hati. Ini akan memungkinkan tim keuangan meninjau diskon atau profitabilitas produk baru, atau bahkan mengetahui alasan mengapa pengeluaran satu wilayah sangat tinggi pada kuartal tertentu.
Ritel: Laporan dan analitik dapat membantu organisasi ritel dalam beberapa cara, seperti memahami apa yang memengaruhi volume penjualan sehingga mereka dapat mengoptimalkan tingkat inventaris untuk mencegah stok mati. Ad hoc reporting dapat menunjukkan waktu tertentu dari volume penjualan yang rendah, sementara analisis dapat memungkinkan manajer untuk menyimpulkan alasannya, apakah itu musiman atau terdapat kondisi eksternal seperti penurunan ekonomi di area tertentu. Memanfaatkan informasi ini dapat membantu manajer menentukan apakah mereka harus mengurangi inventaris atau mengurangi jam kerja, misalnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: