Kisah Hakim Perempuan Afghanistan yang Bersembunyi dari Kejaran Taliban
Mantan hakim perempuan Afghanistan, Marzia Babakarkhail yang saat ini tinggal di Inggris, mengadvokasi untuk dilakukan evakuasi mendesak bagi semua mantan hakim perempuan.
Dia mengatakan, penting untuk tidak meninggalkan hakim-hakim perempuan yang tinggal di daerah pinggiran Afghanistan, jauh dari ibu kota Kabul.
"Ini meremukkan hati saya, ketika saya menerima telepon dari salah satu hakim yang tinggal di pedesaan: 'Marzia, apa yang harus kami lakukan? Ke mana kami harus pergi? Kami bisa segera mati.'
"Masih ada akses ke media dan internet di Kabul. Para hakim masih bisa bersuara, tapi yang ada di daerah terpencil, mereka tak bisa apa-apa."
"Banyak dari hakim perempuan ini tak punya paspor atau dokumen resmi untuk pergi. Tapi mereka tak bisa dilupakan. Mereka juga dalam bahaya besar."
Sejumlah negara, termasuk Selandia Baru dan Inggris, mengatakan mereka akan menawarkan bantuan. Tapi kapan bantuan ini tiba atau berapa banyak hakim yang dievakuasi, masih belum bisa dikonfirmasi.
Hakim Masooma mengatakan, dia takut janji-janji bantuan tersebut tidak datang tepat waktu.
"Kadang saya berpikir, apa kejahatan kami? Menjadi terpelajar? Berusaha untuk membantu perempuan dan menghukum kriminal?
"Saya cinta negeri saya. Tapi sekarang saya adalah seorang tahanan. Kami tak punya uang. Kami tak bisa meninggalkan negara ini.
"Lihatlah anak saya ini, saya tak tahu bagaimana menjelaskan kepadanya, kenapa dia tak bisa berbicara dengan anak-anak lain, atau bermain di lapangan. Dia sudah mengalami trauma.
"Saya hanya bisa berdoa mengenai saat-saat di mana kami bisa bebas lagi."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: