Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada! Ternyata Polusi Udara Memiliki Kaitan dengan Kelahiran Prematur Bayi, Hal Ini karena...

Waspada! Ternyata Polusi Udara Memiliki Kaitan dengan Kelahiran Prematur Bayi, Hal Ini karena... Kredit Foto: Unsplash/Luma Pimentel

Sebanyak dua pertiga dari efek merugikan pada kelahiran terkait dengan polusi udara dalam ruangan. Sebagian besar polusi berasal dari pembakaran batu bara, kotoran, dan kayu di dalam rumah di negara berkembang. 

Sepertiga sisanya terkait dengan pencemaran lingkungan luar ruang yang disebabkan oleh proses pembakaran dari kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil, dan industri.

Baca Juga: Ngeri! Jika Maag Tak Kunjung Sembuh Perlu Diwaspadai karena Bisa Merujuk pada Penyakit Ini

Para peneliti di balik laporan baru ini juga terlibat dengan laporan State of Global Air. Pada tahun 2020, laporan tahunan mencermati bagaimana polusi udara memengaruhi kehamilan dan persalinan. Laporan menyimpulkan bahwa polusi udara berkontribusi pada kematian 476 ribu bayi pada tahun 2019.

Para ilmuwan belum secara pasti menjelaskan mengapa polusi udara tampaknya terkait erat dengan kelahiran prematur. Secara garis besar, diketahui bahwa polusi udara dapat mengakibatkan bahan kimia beracun dalam darah dan menekan sistem kekebalan tubuh, yang dapat melemahkan plasenta yang mengelilingi janin dan menyebabkan kelahiran prematur. 

Baca Juga: Catat! Stunting Dan TBC Bukan Hanya Persoalan Warga Miskin

Penelitian juga menunjukkan bahwa partikel jelaga dapat memasuki bagian janin plasenta, yang kemungkinan menyebabkan respons inflamasi dan mungkin juga bereaksi dengan DNA. Apa pun penyebabnya, para peneliti berpendapat bahwa solusinya sangat jelas. 

"Beban yang disebabkan oleh polusi udara sangat besar, namun dengan upaya yang memadai, sebagian besar dapat dikurangi," ujar Dr Rakesh Ghosh, penulis studi utama dan spesialis kesehatan masyarakat di Institute for Global Health Sciences di UCSF.

Menurut Dr Ghosh, dengan bukti baru global dan lebih ketat ini, polusi udara sekarang harus dianggap sebagai pendorong utama morbiditas dan mortalitas bayi, bukan hanya penyakit kronis orang dewasa.

Baca Juga: Penting! Ternyata Diabetes dan Hipertensi punya 'Hubungan Spesial'” karena…

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: