Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jamur Kayu Kian Diminati, Para Petani Muda Diharap Kian Giat Bertani

Jamur Kayu Kian Diminati, Para Petani Muda Diharap Kian Giat Bertani Kredit Foto: Biro Adpim Setda Pemprov Jabar
Warta Ekonomi, Bandung -

Permintaan jamur kayu masih tergolong tinggi. Dan diprediksi, Jamur kayu akan menjadi komoditas yang potensial pada masa depan.

"Permintaannya sangat luar biasa, namun produksinya kurang. Jamur kayu salah satu komoditas yang diperjuangkan," ujar.

Baca Juga: Pemprov Jabar Gaet Pengusaha Jasa Pernikahan Vaksinasi 1.000 Warga Bandung

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum via konferensi video Sabtu (2/10/2021).

Jamur kayu memiliki keunggulan dalam kemudahan diolah menjadi berbagai macam olahan pangan. Seperti menjadi makanan yang diawetkan dalam kemasan berupa bumbu makanan. 

Tak hanya itu, baglog atau media tanam jamur, yang terdiri dari serbuk gergaji industri pengolahan kayu, sisa budi daya Petani dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik maupun bahan bakar berupa wood pellet. 

Sang wakil gubernur pun meminta para Petani Milenial komoditas jamur kayu untuk mengajak rekan-rekannya bertani. Terlebih lagi, salah satu tujuan program Petani Milenial yang digagas Pemda Provinsi Jabar yakni meregenerasi petani di Jabar. 

"Ajak teman lain, ajak teman kampus, ajak teman sekampung, sehingga pertanian di Jabar tetap semarak," katanya 

"Salah satu tugas pemimpin di berbagai level adalah menyejahterakan masyarakat. Jabar punya sumber daya melimpah, baik Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam. Peluang ini tentu harus dimanfaatkan, termasuk di dalamnya potensi pertanian," tambah Uu.

Baginya, melalui keterlibatan generasi milenial dan sentuhan teknologi, wajah pertanian di Jabar akan menjadi lebih segar. Dan juga, produktivitas pertanian di Jabar pun bakal terus meningkat. 

"Semakin sedikitnya keluarga petani, kakek sampai bapaknya petani, tapi cucunya tidak jadi petani. Maka keluarga petani tidak melahirkan lagi petani. Pak Gubernur selalu punya inovasi hebat, yakni dengan malaksanakan program Petani Milenial, termasuk Santani (Santri Tani) Jawa Barat," ujar Uu.

"Diharapkan para petani dari kaum muda, kaum intelektual, bisa bertani dengan ilmu dan wawasan global, serta memanfaatkan teknologi yang hebat," tambahnya lagi.

Ia pun berterima kasih pada semua pihak yang turut mendukung kemajuan sektor pertanian di Jabar, termasuk perbankan. 

"Bank sekarang bisa memberikan (akses). Atas nama Pemda Provinsi Jabar, kami mengucapkan terima kasih," ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jabar Epi Kustiawan menuturkan, Petani Milenial Jamur Kayu dapat terlaksana karena kolaborasi dengan berbagai pihak. 

Pertama dengan (kredit usaha rakyat) KUR Bank BRI Agro. Kedua dengan CSR pemberdayaan masyarakat dari perusahaan PT. Semen Jawa dan PT. Taman Semen Sukabumi. Terakhir, Pemda Provinsi Jabar berkolaborasi dengan Koperasi Wana Yasa Lestari sebagai offtaker dan avalis. 

Epi pun menyebut, Petani Milenial Jamur Kayu dapat menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi di Jabar yang sempat terpuruk karena pandemi COVID-19. 

"Kami juga menjalankan instruksi Pak Wakil Gubernur agar tidak boleh ada lahan menganggur, kami laksanakan, dan manfaatkan setiap aset yang ada untuk pertanian, termasuk Petani Milenial," ujarnya.

Selain itu, Dinas Kehutanan Jabar akan melengkapi sarana berupa unit pengolahan jamur kayu dan pengolahan baglog sisa budi daya untuk petani milenial. Dengan adanya unit pengolahan tersebut rangkaian proses usaha budi daya jamur kayu akan lebih produktif dan efisien menggunakan bahan baku.

Baca Juga: Kantongi 48 Dukungan, Pengusaha Ini Pede Bakal Daftar Calon Ketua PSSI Jabar

"Serta tidak meninggalkan bahan yang tidak termanfaatkan. Dalam implementasinya Dinas Kehutanan juga akan bekerja sama dengan lembaga Perguruan Tinggi dan platform digital/marketplace dalam hal marketing, packaging dan keamanan pangan," ucap Epi. 

Asisten Daerah Bidang Ekonomi Setda Kabupaten Sukabumi Ahmad Riyadi mengatakan, pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan di tengah pandemi COVID-19. Terlebih mendapat sentuhan inovasi dan digitalisasi dalam pemasaran. 

Oleh karena itu, Ahmad mengapresiasi Pemda Provinsi Jabar yang telah menggagas program Petani Milenial, termasuk Petani Milenial Jamur Kayu. 

"Apresiasi Dinas kehutanan Jabar, yang bergerak dengan jamur kayu. Ada efisiensi bahan baku dengan serbuk gergaji, serta digitalisasi dalam pencatatan dan pemasaran," kata Ahmad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Adrial Akbar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: