Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membandel, Jet Tempur China Terobos Langit Taiwan, Amerika Gak Tinggal Diam Lho!

Membandel, Jet Tempur China Terobos Langit Taiwan, Amerika Gak Tinggal Diam Lho! Kredit Foto: Creative Commons
Warta Ekonomi, Beijing -

Amerika Serikat telah mengutuk China karena aktivitas militer yang “provokatif” dan “mengganggu stabilitas.” Itu dilakukan setelah Beijing mengirim hampir 100 jet tempur dan pesawat pengebom ke zona pertahanan udara Taiwan selama tiga hari berturut-turut.

“Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan, yang membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional,” kata juru bicara departemen luar negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Memanas, Taiwan Mulai Minta Bantuan Australia karena Takut Invasi China Dimulai Cepat

“Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan,” katanya dikutip laman The Guardian.

Beijing menandai Hari Nasionalnya pada Jumat (1/10/2021) dengan unjuk kekuatan udara terbesarnya terhadap Taiwan hingga saat ini, membuat pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri itu berdengung dengan 38 pesawat tempur, termasuk pembom H-6 berkemampuan nuklir.

Itu diikuti oleh serangan rekor baru pada Sabtu (2/10/2021) oleh 39 pesawat, dan setidaknya 16 lagi pada Minggu (3/10/2021), kata Taiwan, yang menuduh Beijing "menindas" dan "merusak perdamaian regional".

“Terbukti bahwa dunia, komunitas internasional, semakin menolak perilaku seperti itu oleh China,” kata perdana menteri Taiwan, Su Tseng-chang, kepada wartawan pada Sabtu (2/10/2021).

Menteri Luar Negeri, Joseph Wu, yang telah berulang kali mengatakan Taiwan akan menghargai bantuan intelijen dan keamanan internasional – tetapi tidak secara khusus meminta keterlibatan militer – mengatakan serangan itu “mengancam”.

23 juta orang Demokrat Taiwan hidup di bawah ancaman invasi oleh China, yang memandang pulau itu sebagai wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.

Beijing telah meningkatkan tekanan pada Taipei sejak pemilihan presiden 2016 Tsai Ing-wen, yang mengatakan dia memandang pulau itu sebagai "sudah merdeka" dan bukan bagian dari "satu China".

Di bawah presiden Xi Jinping, pesawat tempur China menyeberang ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan dengan frekuensi yang meningkat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: