Apakah Mengonsumsi Buah Saja Cukup untuk Mengurangi Risiko Diabetes?
Mengonsumsi buah diketahui memiliki dampak kesehatan yang begitu luas. Banyaknya nutrisi dalam buah-buahan adalah sebab mengapa kurangnya konsumsi buah-buahan selalu dikaitkan denga berbagai macam keluhan kesehatan.
Mengonsumsi buah juga diketahui dapat menurunkan risiko terkena kondisi kesehatan kronis, salah satunya diabetes. Orang yang mengonsumsi dua porsi buah per hari memiliki risiko 36 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dalam waktu lima tahun.
Baca Juga: Studi Menyarankan Mengonsumsi 2 Porsi Buah Setiap Hari untuk Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2
Muncul pertanyaan, apakah hanya dengan mengonsumsi 2 porsi buah benar-benar menurunkan atau membuat seseorang ‘kebal’ dari kondisi diabetes? Bagaimana penjelasannya?
Melansir laman kesehatan Everyday Health, Nicola Bondonno, PhD, seorang peneliti postdoctoral di Institute for Nutrition Research di Edith Cowan University di Joondalup, Australia, yang meneliti keterkaitan dampak 2 porsi buah mengurangi risiko diabetes mengatakan bahwa penelitian ini bersifat observasional yang artinya harus berhati-hati dengan bagaimana kita menafsirkan sebuah temuan penelitian.
“Meskipun kami mencoba mengendalikannya dalam pemodelan statistik kami, orang yang makan lebih banyak buah juga cenderung memiliki pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat secara keseluruhan.” Jelas Bondonno.
Baca Juga: Penting! Ini Makanan Penghidrasi Terbaik untuk Penderita Diabetes
Dengan kata lain, sulit untuk mengisolasi buah sebagai satu-satunya alasan mengapa beberapa peserta memiliki peluang lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
Para peneliti hanya fokus pada buah-buahan yang paling sering dikonsumsi: apel, pisang, dan jeruk. Itu tidak berarti Anda harus mengabaikan pilihan lain. “Mengingat bahwa buah yang berbeda mengandung nutrisi dan fitokimia yang berbeda, dan nutrisi dan fitokimia ini bekerja dengan cara yang berbeda untuk membuat Anda tetap sehat, variasi adalah kuncinya,” kata Bondonno.
Satu studi yang diterbitkan di BMJ pada Juli 2020, meneliti data dari tes darah untuk dua biomarker untuk konsumsi buah dan sayuran. Mereka yang memiliki tingkat darah tertinggi dari kedua biomarker memiliki kemungkinan 50 persen lebih kecil untuk menderita diabetes tipe 2 dibandingkan peserta dengan tingkat terendah.
Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Bisa Menikah dan Memiliki Anak?
Di sisi lain, penelitian yang diterbitkan pada 2016 di European Journal of Clinical Nutrition menganalisis hubungan antara konsumsi buah dan sayuran dengan diabetes tipe 2 dan tidak menemukan hubungan yang signifikan.
Salah satu alasan mengapa bukti sangat tidak konsisten, kata para peneliti, adalah bahwa penelitian seringkali didasarkan pada kuesioner, yang bergantung pada ingatan peserta tentang apa yang mereka makan. Itu model yang tidak sempurna.
Baca Juga: Apa Itu Diabetes?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: