Anak Gus Dur Gak Belain Pigai: 'Caranya Salah dan Orang Papua Sendiri Tak Setuju'
Meski demikian, ia melihat apa yang disampaikan Pigai ke muka publik bukan hanya sekadar persoalan HAM, tetapi kental unsur politisnya. Ia mengingatkan, Natalius Pigai bukan hanya aktivis HAM, lebih dari itu, yang bersangkutan juga seorang aktivis politik yang punya tujuan-tujuan politis.
Oleh karena itu, Yenny menilai harus cermat dalam memahami apa yang disampaikan Pigai ke khalayak banyak. Hal ini yang membuat pernyataan dari Natalius Pigai menjadi multiinterpretasi di mata publik atau pun pakar politik.
"Kalau kita hanya membaca secara simplistik saja apa yang disebutkan Bung Pigai jelas itu salah, rasisme kepada siapa pun itu tidak dibenarkan," ujarnya.
Yenny Wahid menjelaskan, sikap rasisme kepada orang Papua, Jawa, Sulawesi atau Sumatera adalah hal yang salah, tidak bisa diterima di Indonesia.
Oleh karena itu, Yenny menilai, meskipun kesal dan marah, sebaiknya kesalahan seseorang tidak dibalas dengan kesalahan yang sama, menurut Yenny Wahid itu akan membuat masalah baru pada akhirnya.
"Ada satu ungkapan, puluhan kesalahan tidak membuat satu kebenaran. Jadi walau kita kesal dan marah tetapi kita tidak boleh membalasnya dengan hal yang salah pula," ungkapnya.
Lebih lanjut, Yenny Wahid mengaku mendukung soal pernyataan Natalius Pigai tentang persoalan-persoalan di Papua, tetapi ia tak membenarkan cara sang aktivis dalam mengeskpresikan kekesalannya.
"Cara beliau mengekspresikan kekesalannya itu membuat kesalahan baru dan berakibat, berdampak pada masyarakat Papua sendiri," katanya.
Yenny mengklaim, banyak orang Papua yang ia kenal yang tidak mendukung dengan apa yang yang disampaikan Natalius Pigai.
"Mereka semua sama sekali tidak mendukung dengan apa yang dikatakan oleh Bung Pigai, tapi kita mengakui apa yang menjadi konsen Bung Pigai dalam permasalahan di Papua," demikian Yenny
(RMOL)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: