Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramai-ramai Akademisi Lindungi Demokrat, Yusril Buka-bukaan: Saya Tercengang Membaca...

Ramai-ramai Akademisi Lindungi Demokrat, Yusril Buka-bukaan: Saya Tercengang Membaca... Yusril Ihza Mahendra | Kredit Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra blak-blakan menilai sejumlah akademisi telah menggunakan kedok intelektual untuk melindungi partai politik (parpol) yang mempraktikkan oligarki, kediktatoran, dan nepotisme.

Hal tersebut diungkapkan Yusril Ihza Mahendra saat menanggapi pernyataan Zainal Arifin Mochtar, Ferry Amsari, dan Luthfi Yazid.

Sebelumnya, Zainal Arifin Mochtar, Ferry Amsari, dan Luthfi Yazid membuat pernyataan di media massa dan mengaku geleng-geleng kepala karena Yusril Ihza Mahendra bersedia membela gugatan mantan kader Partai Demokrat (PD).

Baca Juga: Soal AD/ART Partai Demokrat, Refly Harun Blak-blakan Sentil Yusril

Merespons hal itu, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, bahwa ketiga nama itu geleng kepala karena tidak belajar filsafat hukum dan teori ilmu hukum dengan mendalam.

Menurut Yusril Ihza Mahendra, bahwa Zainal Arifin Mochtar dan Ferry Amsari selama ini sibuk mengurusi isu korupsi, gebuk sana gebuk sini, sehingga lupa belajar hukum tata negara dalam-dalam.

Yusril Ihza Mahendra mengaku menggugat AD/ART PD ke MA, karena menilai lembaga itu berwenang menguji AD/ART partai.

Apalagi, AD/ART itu diperintahkan pembentukannya oleh undang-undang (UU).

Partai juga diberi delegasi wewenang oleh UU untuk membentuk AD/ART.

Dengan begitu, apabila AD/ART itu menabrak UU, maka harus ada lembaga yang dapat menguji dan menyatakannya tidak mempunyai kekuatan mengikat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: