Direktur Mahara Leadership Iwel Sastra, mengatakan penurunan elektabilitas Prabowo Subianto hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menjadi peringatan bagi Partai Gerindra.
Menurut Iwel, menurunnnya elektabilitas Prabowo karena belum ada hal baru yang ditawarkan ke publik.
Imbasnya, kata Iwel, jika tetap ngotot bertarung di Pilpres 2024 maka akan merasakan kekalahan di Pilpres 2024.
Baca Juga: Soal Formula E Diungkap Seterang-terangnya Oleh Anak Buah Mas Anies: Nggak Ada Urusan...
"Jika ini terus berlanjut maka bisa saja awal tahun depan jika diadakan survei elektabilitas posisi Prabowo di bawah Ganjar Pranowo," kata Iwel dalam keterangannya, Jumat (8/10).
Iwel memprediksi, dalam survei capres ke depan dua nama yang akan saling berkejaran adalah Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Dengan kondisi semacam itu, Ganjar akan berpeluang diusung PDIP menjadi Capres 2024.
Dia melihat, sosok Ridwan Kamil yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Barat akan tertinggal dari Anies dan Ganjar.
"Ke depan diprediksi akan terjadi saling pepet antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," pungkasnya.
Hasil survei SMRC, elektabilitas Prabowo sedikit menurun ketimbang Mei 2021 yang tercatat 34,1 persen dan pada September 2021 menjadi 30,8 persen.
Berbeda dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tengah positif. Pada periode Mei 2021 tercatat elektabilitas 25,5 persen dan naik ke 29,3 persen pada September 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti