Siap-siap! Kelompok Elite Syiah Diramalkan Sapu Bersih Suara di Pemilu Irak
Invasi itu menyingkirkan Saddam Hussein yang beraliran Sunni dan membuat kekuasaan beralih ke tangan mayoritas Syiah dan suku Kurdi yang ditindas oleh pemerintahan Saddam. Peristiwa itu juga membebaskan Irak dari kekerasan etnis yang brutal selama bertahun-tahun, termasuk perebutan sepertiga wilayah negara itu oleh kelompok ISIS pada 2014-2017.
Blok Syiah terbesar dalam pemilu legislatif kelima sejak 2003 itu adalah koalisi yang dipimpin Sadr dan koalisi partai-partai dukungan Iran yang bersenjata. Kurdi memiliki dua partai utama yang menguasai daerah otonomi Kurdistan di Irak dan kelompok Sunni saat mempunyai dua koalisi utama.
Setelah hasil pemilu disahkan, Presiden Barham Salih punya waktu 15 hari untuk menugaskan parlemen memilih seorang ketua. Parlemen kemudian harus memilih seorang presiden dalam waktu 30 hari.
Blok terbesar di parlemen kemudian memilih perdana menteri yang akan membentuk pemerintahan. Seluruh proses bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga selesai sementara koalisi oposisi saling memperebutkan kekuasaan dan posisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto