Menlu Israel Terpaksa Terbang ke Amerika Hanya untuk Bahas Nuklir Iran, Semakin Ciut?
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berangkat dari Bandara Internasional Ben Gurion pada Senin (11/10/2021) untuk kunjungan tiga hari ke Washington.
Rencananya, Lapid akan bertemu dengan pejabat senior pemerintahan Joe Biden, para pemimpin Yahudi, dan pejabat asing Uni Emirat Arab (UEA), ketika Iran mengisyaratkan niatnya untuk kembali ke pembicaraan nuklir.
Baca Juga: Pengayaan Uranium 20 Persen, Kepala Nuklir Iran: Buat Keperluan Riset
“Mereka akan membahas kemajuan yang dibuat sejak penandatanganan Kesepakatan Abraham tahun lalu, peluang kolaborasi di masa depan, dan masalah bilateral, termasuk keamanan dan stabilitas regional,” kata Departemen Luar Negeri, seperti dilansir Times of Israel, Rabu (13/10/2021).
Sorotan perjalanan termasuk pertemuan pada Selasa (12/10/2021) dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris dan pertemuan trilateral Rabu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed.
Blinken telah mengundang Lapid untuk mengunjunginya di AS selama panggilan telepon 6 September antara dua diplomat top. Namun, Lapid tidak dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.
Jadwal Lapid dimulai pada Selasa (12/10/2021) dengan pertemuan pukul 11:30 dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan. Pukul 12:45, dia dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPR Nancy Pelosi, dan para pemimpin kedua kaukus kongres.
Harris dan Lapid dijadwalkan untuk memulai pertemuan mereka pada pukul 15:45. Pertemuan bilateral Lapid dengan Blinken dijadwalkan pada 11:30 pada Rabu (13/10/2021), diikuti oleh 14:15. duduk dengan rekan Yunani-nya, Nikos Dendias.
Pertemuan trilateral dengan Blinken dan Bin Zayed akan berlangsung pada pukul 4 sore, diikuti dengan konferensi pers bersama pada pukul 5. Ketiga diplomat akan mengakhiri hari mereka dengan makan malam bersama.
Pada Kamis (14/10/2021) pagi, Lapid dijadwalkan bertemu dengan pimpinan AIPAC, sebelum take off sekitar pukul 13.00 WIB untuk Israel.
Ketiganya juga diperkirakan akan membahas pembicaraan yang disponsori Eropa di Wina yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Negosiasi telah ditunda selama beberapa bulan, tetapi para pejabat mengatakan baru-baru ini mereka mengharapkan mereka untuk memulai kembali "segera."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto