Waduh! 9 Perubahan Bentuk Feses Ini Perlu Diwaspadai, Alasannya...
Berlendir
Kotoran yang disertai lendir sering kali disebabkan oleh inflamasi pada usus. Masalah ini kerap terjadi pada kasus penyakit peradangan usus seperti Crohn's atau kolitis ulseratif. Jangan abaikan bila kotoran berlendir disertai dengan darah atau sakit pada perut.
Keras atau sembelit
Kotoran yang keras atau frekuensi BAB yag jarang dapat mengindikasikan sembelit. Sembelit umumnya disebabkan oleh kurangnya serat pada pola makan sehari-hari atau kurang asupan cairan. Sembelit juga bisa diakibatkan oleh konsumsi obat tertentu, sumbatan di usus, atau dalam kasus yang lebih jarang akibat kanker usus.
Baca Juga: Apakah Diabetes Tipe 1 dan 2 Bisa Dicegah dengan Diet dan Olahraga? Ternyata…
Lembek, berair, atau frekuensi sering
Kotoran yang lembek perlu dikhwatirkan bila disertai dengan diare yang berlangsung lebih dari dua pekan, atau bila disertai dengan perdarahan, penurunan berat badan, atau gejala-gejala yang membuat sulit tidur malam.
Diare yang tak dipicu oleh infeksi, kemungkinan disebabkan oleh intolernasi laktosa, sindrom iritasi usus, sindrom peradangan usus, atau penyakit celiac. Tes darah, tes feses, atau kolonoskopi dapat membantu dokter mengetahui penyebab terjadinya diare berkepanjangan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: