Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng ikut menyoroti kelangkaan BBM Solar Subsidi hampir di suluruh wilayah Indonesia.
Ia menilai kelangkaan Solar tersebut akibat regulasi yang kacau. Karena itu, ia menegaskan bahwa BPH Migas harus menyatakan bertanguungjawab atas kelangkaan solar tersebut.
Seharusnya, BPH Migas sebagai lembaga yang mengatur kuota Solar bersubsidi dapat mengatur alokasi Solar bersubsidi untuk setiap ribuan pom bensin (SPBU).
Baca Juga: Singapura Makin Terhuyung-huyung, Covid-19 Menanjak dan BBM Meroket Selangit
"Solar tidak bersubdlsidi tidak langka, yang langka adalah Solar bersubsidi. Solar murah untuk kebutuhan masyarakat. Solar subsidi adalah solar yang ditanggung pengadaan, penyediaannya ?an harganya ditetapkan oleh pemerintah." ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/10/2021).
Ia mengatakan aturan sebelumnya solar subsidi kuotanya dibagi berdasarkan wilayah tapi sejak 2020 diubah kuotanya per lembaga penyalur SPBU. "Ini malah jadi bikin pusing ketika terjadi kelangkaan pada SPBU." ujarnya.
Baca Juga: BBM di SPBU Inggris Langka Gegara Gak Ada Supir Truk, Kok Bisa?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil