Ketar-ketir dengan Rusia, NATO Susun Rencana Pokok Mencegah Ancaman Senjata Super
Dengan Rusia meningkatkan atau mengganti sistem ruang angkasa militer Soviet untuk berpotensi menyerang satelit di orbit, mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan untuk mengganggu sistem komando sekutu, Moskow juga mengembangkan "senjata super".
Diluncurkan pada tahun 2018, mereka termasuk rudal jelajah hipersonik berkemampuan nuklir yang dapat menghindari sistem peringatan dini.
Baca Juga: Menyaksikan Kedahsyatan Tank T-34 Rusia yang Sudah Dipakai Sejak Perang Dunia II
Pensiunan Jenderal AS Ben Hodges, yang memimpin pasukan tentara AS di Eropa dari 2014 hingga 2017, mengatakan dia berharap rencana itu akan mendorong koherensi yang lebih besar dalam pertahanan kolektif NATO, yang berarti lebih banyak sumber daya untuk wilayah Laut Hitam.
"Bagi saya, ini adalah titik nyala yang lebih mungkin daripada Baltik," kata Hodges kepada Reuters, mencatat lebih sedikit sekutu besar seperti Inggris dan Prancis yang memiliki kehadiran kuat di Laut Hitam, dan Turki lebih fokus pada konflik di Suriah.
Jamie Shea, mantan pejabat senior NATO yang sekarang di think-tank Friends of Europe di Brussels, mengatakan rencana itu mungkin juga membantu memperkuat fokus pada Rusia pada saat sekutu utama berusaha meningkatkan kehadiran mereka di Indo-Pasifik dan Rusia. melawan kekuatan militer China yang meningkat.
“Asumsinya sampai sekarang adalah bahwa Rusia adalah gangguan tetapi bukan ancaman yang akan segera terjadi. Tetapi Rusia melakukan beberapa hal yang mengkhawatirkan. Mereka berlatih dengan robotika, dan rudal jelajah hipersonik memang bisa sangat mengganggu,” kata Shea.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto