Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Hulu Migas jadi Pendorong Tumbuhnya Inovasi dan Teknologi Anak Bangsa

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah mengharapkan industri hulu minyak dan gas bumi (migas) dapat berperan penting dalam mendorong tumbuhnya inovasi dan teknologi anak bangsa untuk dapat bersaing di masa mendatang. Pertumbuhan inovasi dan teknologi itu dapat dilakukan melalui pengimplementasian program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) di industri hulu migas.

“Saya mohon untuk memperhatikan upaya meningkatkan daya saing nasional, agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan tidak hanya bangsa yang so..so saja,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam pembukaan Forum Kapasitas Nasional 2021 di JCC, Jakarta, Kamis (21/10/2021). 

Ia juga menegaskan bahwa industri migas sangat vital dalam menggetarkan industri dalam negeri karena tingginya tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Hal tersebut sejalan dengan upaya Satuan Kerja Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) yang sejak 2015, terus mendorong peningkatan TKDN di industri hulu migas untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Nilai kontribusi industri migas bagi sejumlah industri lain pada tahun 2020-2021 mencapai USD7,126 miliar. 

“Kita membangun loyalitas dan kecintaan terhadap produk dalam negeri. Jika ada yang kurang agar bersama-sama dilakukan perbaikan,” jelasnya.

Luhut berharap Forum Kapasitas Nasional dapat menelurkan program kerja dan terobosan baru yang mengutamakan pertumbuhan produksi dalam negeri.

Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengimbau agar segenap stakeholders industri hulu migas agar terus meningkatkan kemampuan TKDN melalui pembinaan dan bantuan teknologi untuk meningkatkan kemampuan pengusaha nasional dan daerah. Hal tersebut akan berperan penting dalam memberikan dukungan bagi upaya peningkatan produksi migas nasional.

Kepala SKK, Migas Dwi Soetjipto menambahkan industri hulu migas tidak hanya berperan dalam penerimaan negara, tetapi juga dukung kapasitas industri nasional. Total pengadaan barang dan jasa per 30 September 2021 mencapai USD2,6 miliar (Rp39 triliun) dengan komitmen TKDN sebesar 58 persen atau di atas target yang ditetapkan pemerintah.

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Dody Widodo mengatakan peningkatan TKDN di hulu migas akan berperan penting dalam pembenahan struktur industri nasional untuk meningkatkan daya saing industri.

Peningkatan daya saing itu salah satunya terlihat pada angka subtitusi impor barang hulu migas sebesar 36 persen yang dapat dipenuhi industri lokal pada 2022. 

“Industri domestik bersiap untuk bersaing di dalam negeri dan masa mendatang ke pasar internasional,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Luhut juga menegaskan peran penting industri hulu migas dalam memperkuat kebutuhan energi nasional di tengah krisis energi yang menghantam dunia. Dan sejalan dengan itu, visi produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada 2030 dianggap vital terkait dengan ketahanan energi Indonesia.

“Industri migas dapat berperan nyata, tidak hanya sumber penerimaan negara dan ketahanan energi, tetapi juga menggetarkan industri dalam negeri,” tukasnya.

Arifin Tasrif menegaskan target produksi migas nasional pada 2030 tersebut akan meningkatkan implementasi TKDN yang akan menciptakan multiplier effect (efek berganda), bagi industri nasional maupun daerah.

“Sektor migas sebagai salah satu sumber daya alam yang berkontribusi besar bagi ekonomi nasional, sumber penerimaan negara serta membantu percepatan ekonomi nasional saat pandemi,” kata Arifin.

SKK Migas terus berupaya meningkatkan kontribusi penerimaan negara di tengah pandemi COVID. Hingga kuartal tiga 2021, realisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai USD9,53 miliar (setara dengan Rp133 triliun) atau melebihi target tahun ini sebesar USD7,28 miliar. Dwi memperkirakan penerimaan negara hingga akhir 2021 mencapai USD11.7 billion.

“Ini menjadi salah satu sektor signifikan dari sektor-sektor yang menjadi sumber penerimaan negara, khususnya di 2021,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: