Pengamat politik Dedi Kurnia Syah meyakini reshuffle bisa dilakukan kapan saja oleh Presiden Jokowi didasari perbaikan kinerja kabinet.
"Mengingat, beberapa menteri tidak menunjukkan kinerja yang bagus," ungkap Dedi saat dihubungi AKURAT.CO, Sabtu (23/10/2021).
Meski demikian, Dedi menduga menteri-menteri dari PDI Perjuangan tidak akan menjadi sasaran reshuffle. Termasuk Menteri Sosial Tri Rismaharini meski belakangan banyak disorot karena kerap mempertontonkan kemarahan di depan publik.
Baca Juga: Mas AHY Ingat Ya... Maju Bersama Anies Baswedan di 2024 Kurang Menguntungkan, Pengamat Bilang...
"Sesama kader PDIP akan sulit memutuskan reshuffle kecuali keputusan itu muncul dari ketua umum PDIP, dan membaca relasi Risma dengan partainya, rasanya tidak mungkin dalam hitungan politik presiden mengganti Risma," jelasnya.
Dedi Kurnia yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini menyebut menteri dari non parpol yang kemungkinan besar ditendang dari kabinet. Meski begitu, reshuffle tetap dilakukan dengan adanya penilaian bahwa kinerja menteri tersebut tidak memuaskan.
"Baik dari sisi penilaian publik maupun presiden," pungkasnya.
Baca Juga: 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf, Jubir Presiden Sampaikan Semua Hal 'Manis'
Isu reshuffle kabinet kembali mengemuka setelah pada 20 Oktober kemarin pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin genap berusia dua tahun. Isu reshuffle menjadi sorotan terlebih dengan kehadiran Partai Amanat Nasional (PAN) di koalisi pemerintah.
Sejauh ini Jokowi sudah merombak dua kali merombak kabinet. Pertama, ia merombak kabinet pada 23 Desember 2020. Lalu, sekitar empat bulan berselang, tepatnya 28 April 2021, Jokowi kembali merombak kabinet meski skalanya tidak sebesar sebelumnya.[]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: