Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2 Tahun Jokowi-Ma’ruf, Jubir Presiden Sampaikan Semua Hal 'Manis'

2 Tahun Jokowi-Ma’ruf, Jubir Presiden Sampaikan Semua Hal 'Manis' Kredit Foto: Instagram Fadjroel Rachman
Warta Ekonomi -

Banyak pihak mengeluarkan evaluasi atas kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin selama dua tahun ini. Mulai dari mahasiswa, lembaga survei, sampai pengamat. Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, tidak mau ketinggalan. Bedanya, Fadjroel hanya ngomong yang manis-manis.
 
Dia bilang, dalam dua tahun Jokowi-Ma’ruf, pembangunan dalam narasi Indonesia sentris berhasil dilaksanakan. Antara lain, pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan transformasi ekonomi. 
 
Fadjroel menerangkan, pembangunan infrastruktur dilakukan dalam rangka mewujudkan keterhubungan antardaerah. "Selama dua tahun ini, Presiden melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan tol, jembatan, bendungan, dan lain-lain," katanya, kepada wartawan, kemarin.
 
Mengenai pembangunan SDM, lanjutnya, dilakukan melalui program Merdeka Belajar. Di masa pandemi, Pemerintah menggenjot digitalisasi pendidikan. Pemerintah juga melanjutkan beasiswa pendidikan dan peningkatan gizi anak Indonesia.
 
Pada sektor transformasi ekonomi, kata Fadjroel, Jokowi mendorong sektor ekonomi hijau. Pengurangan emisi dilakukan dengan mendorong energi baru terbarukan (EBT) seperti biodiesel. "Ekonomi hijau direalisasikan dengan melanjutkan upaya deforestasi yang telah mencapai 75,03 persen, teknologi industri ramah lingkungan, dan pengurangan emisi," terangnya.
 
Di samping itu, Jokowi mendorong konservasi lingkungan termasuk restorasi lahan gambut dan mangrove. Bahkan, Jokowi mendorong Indonesia untuk melakukan hilirisasi industri sehingga mendapat nilai tambah. Hilirisasi industri dipacu melalui proyek pembangunan smelter untuk industri tambang.
 
Khusus untuk penanganan Covid-19, Fadjroel menegaskan, tidak ada yang meragukan kepiawaian pemerintahan saat ini. Seperti capaian vaksinasi yang berjalan cepat meski penduduk Indonesia sangat banyak dan kondisi geografis yang berpulau-pulau. Bahkan, Indonesia berada di urutan 6 dunia mengenai kecepatan vaksinasi ini.
 
"Kita telah berhasil memvaksinasi untuk dosis pertama 110,9 juta, dosis kedua 65,6 juta, dan vaksinasi ketiga 1,09 juta. Insya Allah akhir tahun ini telah dapat kita selesaikan, setidaknya dosis pertama dari (target) vaksinasi," ucapnya, pede.

 

Di samping itu, Fadjroel menyebutkan, berkat tiga strategi, Pemerintah berhasil mengatasi pandemi. Yaitu strategi kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi. Kendati demikian, Jokowi tetap mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap penularan kasus. "Presiden berpesan agar selalu berhati-hati terhadap pandemi," tambah dia. 
 
Pernyataan Fadjroel ini diamini politisi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun. Kata anggota Komisi XI DPR tersebut, selama dua tahun ini, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf berjalan cemerlang dalam. Hal ini dibuktikan dari berbagai hasil survei. 
 
"Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman, kinerja ekonomi memberikan kepuasan kepada masyarakat kepada seluruh warga bangsa sekitar 58,7 persen di tahun kedua pemerintahan Pak Jokowi," katanya.
 
Kata Misbakhun, hal ini menandakan, sesulit apa pun ekonomi Indonesia di tengah pandemi, pemerintah tetap bisa mengatasi. Bahkan, Indonesia termasuk negara yang bisa keluar dengan cepat dari kondisi resesi ekonomi, dan pertumbuhan yang menjadi positif di kuartal II-2021.
 
"Ini artinya Pemerintah berada dalam sebuah track pertumbuhan ekonomi yang memadai. Pemerintah bisa mengkombinasikan antara gas dan rem," terangnya.
 
Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasakan hal serupa. Wakil Ketua MUI Marsudi Syuhud mengatakan, kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf dapat membawa Indonesia bertahan menghadapi gempuran pandemi. 
 
"Alhamdulillah Indonesia masih tetap berjalan. Betapa pun terseok-seok, tetapi tetap tumbuh walaupun perlahan," puji Marsudi. 
 
Dari segi perbaikan ekonomi saat pandemi, lanjut Marsudi, Jokowi punya cara tersendiri sehingga roda ekonomi tetap berjalan. Ketika negara lain memilih lockdown, Jokowi pakai cara pengendalian melalui PPKM. Dengan cara ini, Corona bisa ditaklukkan, ekonomi tetap jalan. "Dia punya pakem sendiri," ucap Ketua PBNU itu. [UMM]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: