Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habis Diguyur Dana Triliunan Rupiah Sama Perusahaan Investasi Asal Arab Saudi Valuasi GoTo Meroket

Habis Diguyur Dana Triliunan Rupiah Sama Perusahaan Investasi Asal Arab Saudi Valuasi GoTo Meroket Kredit Foto: Freepik

Alfred mengatakan, keputusan investor baru seperti ADIA untuk masuk ke GoTo menandakan bahwa perusahaan ini memiliki potensi bisnis dan investasi yang besar di masa depan. Itu sebabnya ia menilai para investor yang lebih dulu masuk ke GoTo akan mendapatkan keuntungan yang semakin besar.

"Dengan naiknya valuasi otomatis potensi keuntungan yang akan diraih investor akan semakin tinggi. Dengan model bisnis GoTo yang semakin solid, tentunya valuasinya juga akan terus mengikuti. Ini menjadi keuntungan bagi para investor-investor di awal. Termasuk yang hanya masuk Gojek tapi mendapat saham di GoTo," kata Alfred.

Reuters BreakingViews memperkirakan valuasi GoTo sudah mencapai USD32 miliar. Reuters menilai masuknya sovereign wealth fund sekelas ADIA sangat strategis bagi GoTo. Apalagi, sampai sekarang kompetitornya seperti Grab, perusahaan asal Malaysia masih menunda debut IPO. Sementara harga saham Bukalapak di Bursa Efek Indonesia terus terkoreksi dan kini dibawah harga IPO.

Baca Juga: Penelitian Terbaru! GoTo Financial Mampu Beri Layanan Keuangan Serta Solusi Bisnis

Sebelumnya GoTo Group menyatakan mereka telah menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), yang menjadikan ADIA memimpin penggalangan dana pra-IPO GoTo dengan investasi sebesar USD400 juta. Transaksi tersebut menjadi investasi pertama oleh Departemen Private Equities ADIA ke dalam perusahaan teknologi Asia Tenggara, dan sekaligus investasi terbesarnya di Indonesia.

ADIA akan menjadi investor terbaru yang masuk ke dalam daftar investor global di GoTo saat ini, menyusul Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, PayPal, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent dan Warburg Pincus.

GoTo memiliki tiga pilar bisnis yaitu layanan on-demand (Gojek), e-commerce (Tokopedia) dan jasa keuangan/finansial (GoTo Finansial). Layanan yang disediakan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengantaran makanan dan kebutuhan sehari-hari, logistik dan pergudangan, serta layanan keuangan. GoTo Group menghasilkan lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020 dengan total nilai transaksi bruto (GTV) sebesar lebih dari USD22 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: