Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beijing Gak Main-Main, Hui Ka Yan Diminta Pakai Kekayaan Pribadi untuk Bayar Utang Evergrande!

Beijing Gak Main-Main, Hui Ka Yan Diminta Pakai Kekayaan Pribadi untuk Bayar Utang Evergrande! Kredit Foto: Twitter/Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pihak berwenang China meminta kepada miliarder Hui Ka Yan untuk menggunakan kekayaan pribadinya untuk meringankan krisis utang China Evergrande Group yang semakin dalam.

Melansir Bloomberg di Jakarta, Rabu (27/10/21) arahan Beijing kepada pendiri Evergrande ini datang setelah perusahaannya melewatkan deadline pembayaran awal pada 23 September lalu untuk pembayaran kupon obligasi dolar.

Pemerintah daerah di seluruh China sedang memantau rekening bank Evergrande untuk memastikan uang tunai perusahaan digunakan untuk menyelesaikan proyek perumahan yang belum selesai dan tidak dialihkan untuk membayar kreditur.

Baca Juga: Pendiri Evergrande, Hui Ka Yan Bakal Tetap Jadi Miliuner Meski Perusahaannya Bangkrut karena Utang

Sebagaimana diketahui, Evergrande kini tengah menjadi sorotan karena terlilit utang hingga USD300 miliar atau sekitar Rp4.246 triliun.

Hui Ka Yan, sang pendiri lahir dan berasal dari Desa Jutaigang, Henan, China. Ia bukan berasal dari keluarga pebisnis maupun pedagang. Hidupnya miskin dan penuh kekurangan. Ayahnya merupakan pensiunan tentara Perang China-Jepang II pada 1930an hingga 1940an. Sementara itu, ibunya telah meninggal dunia saat Ka Yan masih berusia 8 bulan.

Evergrande pernah merajai puncak perusahaan yang paling gemilang di sektor properti. Sampai-sampai, Hui Ka Yan pernah menjadi orang terkaya di Asia dan mengumpulkan kekayaan sebesar USD42,5 miliar (Rp601 triliun).

Kini, 73 persen kekayaan tersebut telah menguap karena utangnya kepada kreditur, pemasok dan pembeli rumah yang khawatir rumahnya tak jadi dibangun hingga berdemo mengepung kantor Evergrande.

Berdasarkan daftar Forbes per 27 Oktober 2021, hari ini kekayaan Hui Ka Yan mencapai USD11,8 miliar atau setara dengan Rp161 triliun. Sayangnya, dengan total kekayaan tersebut, Hui masih jauh untuk melunaskan untuk perusahaannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: